BSSN Catat 741 Juta Serangan Siber Hingga Kebocoran Data Pemerintah

- 24 Agustus 2021, 17:55 WIB
Badan Siber dan Sandi Negara, peringatan keamanan
Badan Siber dan Sandi Negara, peringatan keamanan /bssn.go.id/

BERITA SUBANG - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat serangan Siber sejak Januari hingga Juli 2021 telah terjadi peningkatan dengan kategori anomali yang didominasi oleh malware, setidaknya tercatat sebanyak 741 juta kali anomali trafik.

Dikutip dari Antara, Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan bahwa dari jumlah itu, kategori anomali atau serangan terbanyak didominasi oleh malware, lalu aktivitas menganggu ketersediaan layanan dan aktivitas trojan.

"Tercatat terbanyak 741.441.648 kali anomali trafik, antara kurun waktu Januari sampai Juli 2021. Lebih banyak memang yang diserang adalah pemerintahan," ucap Hinsa Siburian dalam keterangan virtual, Jakarta, Selasa 24 Agustus 2021.

Baca Juga: Badan Siber dan Sandi Negara Berikan Dukungan Pengamanan Siber dalam Penyelenggaraan Upacara HUT RI ke-76

Purnawirawan Jenderal bintang tiga TNI itu merinci bahwa serangan sektor terbanyak yang mengalami kebocoran data akibat Malware pencuri informasi adalah sektor pemerintah sebanyak 45,5 persen, keuangan 22,8 persen, telekomunikasi 10,4 persen, penegakan hukum 10,1 persen, transportasi 10,1 persen, dan lainnya 2,1 persen.

Dikatakan Hinsa Siburian bahwa negara telah memberi mandat kepada BSSN untuk menangani permasalahan keamanan siber di tanah air.

BSSN kata dia terus berupaya mengamankan ruang siber dengan membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT).

CSIRT kata Hinsa Siburian merupakan tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber.

Baca Juga: BSSN Hadirkan Portal Pembelajaran Digital Bagi Netizen Guna Ciptakan Ruang Siber Aman dan Nyaman

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x