Danu Bukan Pelaku Pembunuhan Subang

- 25 Januari 2022, 11:13 WIB
Danu buka suara soal dirinya tersudutkan dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang.
Danu buka suara soal dirinya tersudutkan dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang. /YouTube Heri Susanto

 

BERITA SUBANG - Pernyataan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo bahwa polisi masih mengejar buronan atau DPO (daftar pencarian orang) kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, disambut gembira kubu Muhammad Ramdanu alias Danu.

Seperti diketahui, selama ini Danu kerap disudutkan dan dicurgai terlibat dalam kasus pembunuhan yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Bahkan Danu juga dicurigai sebagai sosok di balik sketsa wajah pelaku yang dirilis Polda Jabar akhir tahun 20cm silam.

Baca Juga: Momen Bahagia Sekaligus Mengharukan Saksi Pembunuhan Kasus Subang di Tanggal Kembar 22

Kuasa hukum Danu, Achmad Taufan Soedirjo mengatakan, bahwa kecurigaan terhadap kliennya sudah terpatahkan dengan pernyataan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo.

Belum lama ini, Ibrahim Tompo mengatakan, pihak kepolisian masih mengejar buronan atau DPO (daftar pencarian orang) yang wajahnya ada di sketsa dan telah disebar ke seluruh Indonesia.

"Kami bersyukur bahwa klien kami yang akhir-akhir ini disudutkan dan dicurigai oleh pihak-pihak tertentu, akhirnya terpatahkan," kata Taufan seperti dikutip dari channel youtube Heri Susanto.

Menurut Taufan, status DPO terhadap pelaku pembunuhan Subang mengindikasikan bahwa pelaku pembunuhan ini dari luar atau bukan termasuk daftar saksi yang selama ini diperiksa polisi.

Baca Juga: Danu, Yoris atau Profesional Pelaku Pembunuhan Subang?

Taufan mengatakan, jika pelaku pembunuhan dari luar, biasanya tidak punya tendensi apapun seperti, dendam atau ikatan asmara. “Biasanya mereka adalah kelompok profesional yang memiliki keahlian melakukan eksekusi pembunuhan,” kata Taufan.

Hal ini bisa saja terjadi karena kasus ini sudah berjalan enam bulan dan hingga kini polisi belum bisa mengungkapkannya.

"Kesulitan ini lah yang mengindikasikan mereka profesional. Mengerti SOP-SOP penyidik. Ditambah minimnya bukti pendukung, CCTV buram.”

Jejak atau sidik jari, kata Taufan sulit ditemukan karena pelaku merapikan perbuatannya dengan baik.

Taufan berharap DPO ini bisa segera ditangkap sehingga bisa diketahui siapa-siapa saja di belakangnya.

Baca Juga: Di Sebar ke Seluruh Polda, Pria 35 Tahun Ini Jadi DPO Kasus Pembunuhan Subang

"Kalau pelaku dari luar, pelaku tidak ada tendensi apapun. Dia hanya menjalankan tugas.

Siapa yang memberi tugas, siapa yang membayar, siapa yang berkepentingan di sini," katanya.

Taufan juga mencermati kondisi TKP saat kejadian, dimana kondisi rumah tidak ada yang rusak serta tidak ada satu pun barang yang hilang kecuali tiga ponsel Amalia.

Taufan menduga, ada pihak yang memudahkan pelaku melakukan aksinya tersebut.
Jika pembunuhan dilakukan jam 11-12 (malam) dan  eksekusi pertama dilakukan terhadap ibu Tuti, maka asumsi soal pelaku mempunya hubungan asmara, tidak terbukti.

Ini pasti ada motif lain yang harus ditelusuri polisi. Kalau motif ketemu, akan relatif mudah," kata Taufan.***

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x