Perkuat Ketahanan Pangan Di Subang, Sang Hyang Seri Budidaya Bawang Merah Jelang Lebaran Dengan Gandeng PT AOA

- 9 Maret 2021, 01:18 WIB
Pemerintah tengah bergeliat dalam ketahanan pangan, melalui peningkatan produktivitas pertanian PT SHS kembangkan budidaya
Pemerintah tengah bergeliat dalam ketahanan pangan, melalui peningkatan produktivitas pertanian PT SHS kembangkan budidaya /Foto: Komunikasi Korporasi PT RNI/beritasubang.com/Doc. EP/

"Saat ini kami mulai masuk ke bawang merah, menyusul akan dipastikan ketersediaan gula yang sebentar lagi memasuki musim giling, serta ketersediaan daging sapi dan ayam,” ujar Arief.

Sementara itu Dirut PT. SHS Karyawan Gunarso menambahkan, sebagai langkah awal, kerja sama ini dilakukan dengan memanfaatkan lahan seluas 10 hektar dengan target produktivitas sekitar 12-13 ton bawang merah per hektar.

Ia menjelaskan, jenis bawang merah
yang dikembangkan adalah varietas Bima dengan masa tanam sekitar 65 hari. Ditargetkan panen perdana dilakukan pada awal bulan Mei 2021, sehingga dapat langsung memasok kebutuhan bawang merah di bulan puasa dan jelang lebaran.

Baca Juga: Kejaksaan Bersinergi Ke Intansi Penegak Hukum Dalam Penerapan Restoratif Justice Terhadap Korban Narkoba

“Kerja sama ini potensial untuk ditingkatkatkan, mengingat baik PT. SHS maupun AOA memiliki pengalaman yang baik dalam bidang budidaya dan pengembangan tanaman pangan," ujar Gunarso.

Di tengah kondisi pandemi yang belum sepenuhnya kembali normal ini, lanjutnya perlu ada kolaborasi antar BUMN dengan BUMN juga dari sektor publik guna membangun keniscayaan dalam mewujudkan tujuan ketahananpangan nasional.

"Kemudian guna memastikan penyerapan pasca panen maka kerja sama ini dirancang melalui skema yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, baik dari sisi budidaya, distribusi hingga penjualannya," papar dia.

Baca Juga: Kementan Perlu Dukung Pengembangan Kluster Ketahanan Pangan di Subang

Sedangkan, Kepala BKP Agung Hendriadi juga menegaskan bahwa, kolaborasi BUMN dan Swasta sangat penting dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya menjelang Bulan Puasa dan Lebaran, dimana harga
komoditas pangan seperti bawang merah biasanya melambung tinggi.

"Itu, diakibatkan meningkatnya kebutuhan masyarakat sementara ketersediaan bawang merah terbatas," tutur Agung.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh BUMN Klaster Pangan ini merupakan langkah yang baik dan harus mendapat dukungan penuh Pemerintah.

Halaman:

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x