Pernyataan Kapolres Subang AKBP Aries Kurniawan Widiyanto diperkuat keterangan Kapolsek Legonkulon yang dihubungi Berita Subang pada Selasa siang Tanggal 23 Februari 2021.
Ia menyebut lebar tanggul yang rusak akibat terkikis air tinggal 1 meter yang seharusnya mempunyai ukuran lebar minimal 6 meter sampai 8 meter.
"Jadi memang tanggul itu di samping sudah rembes kemudian dalam posisi rendah ditinggikan oleh warga bergotong-royong karena dikhawatirkan jebol," ucap Kapolsek Legonkulon, melalui selularnya.
"Kalau itu jebol ya terendamlah semua wilayah Legonkulon, terutama daerah Tegalurung karena merupakan daerah terendah," tandasnya.
"Hari Minggu dan Senin kemarin kami bersama warga telah berswadaya memperbaikinya. Beruntung hari ini pihak BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai Citarum) mengirimkan satu unit beckhoe (sejenis alat berat) memperbaiki tanggul itu," tutur Kapolsek Legonkulon.
Bagaimanakah sesungguhnya manjemen dan sistem penganggulangan dan pencegahan banjir di Subang?
Pada prakteknya manajemen penanganan dan penganggulangan kebencanaan di Subang yang memang masih jauh dari kata baik menambah kesengsaraan warga terdampak banjir rutin tahunan yang terjadi di Subang Pantura.
Belakangan, puluhan warga tua-muda, baik lelaki maupun perempuan yang membawa anak dan bayinya harus turun ke jalan utama (jalan nasional) Jakarta - Jawa Timur yang melintas di Pamanukan, Subang untuk hanya sekedar menyambung hidup meminta belas kasihan dari pengguna kendaraan yang di dominasi kendaraan berat.