Network
BERITA SUBANG - Desa Palasari di Kecamatan Ciater menjadi satu-satunya desa di Kabupaten Subang yang dapat menikmati program Smart Village Nusantara.
Program yang merupakan bentuk dukungan BUMN PT Telkom Tbk kepada pemerintah untuk memanfaatkan potensi di pedesaan, melalui pengembangan ekosistem digital.
Di Indonesia ada lima desa yang dapat menikmati program Smart Village Nusantara, atau program Desa Pintar. Desa Palasari adalah salah satu desa percontohan untuk program yang akan diluncurkan dalam waktu dekat ini.
Berita Subang berbicara kepada Kepala Desa Palasari Asep Deden, yang didampingi oleh stafnya Iyan Sopian Operator Smart Village dan Ustadz Nana, Ketua BUMDes Palasari, untuk mengulas manfaat program ini.
Baca Juga: Liburan Tahun Baru 2021, Wisatawan di Tangkuban Parahu Justru Anjlok Akibat Pandemi dan Sepi WNA
Baca Juga: Mau Liburan Tahun Baru di Ciater, Subang? Beroperasi Terbatas, Cek Jadwal Buka dan Tutupnya Disini
"Saya merasa bangga ini diberikankepada desa kami. Dari 74.000 desa se-Indonesia hanya lima desa saja yang dijadikan percontohan pada program Smart Village Nusantara oleh PT Telkom ini, dan salah satunya adalah desa kami," kata Asep.
Program Smart Village Nusantara diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan pemerintah desa dengan berbasis IT, dan masyarakat Desa Palasari dapat memiliki adopsi digital yang semakin baik dan semakin akrab dalam menggunakan teknologi digital dalam mendukung berbagai aktivitasnya.
"Terdapat tiga elemen pokok dari program Smart Village yakni Smart Government, Smart Community dan Smart Environment," kata Kades Asep Deden.
Baca Juga: Ridwan Kamil Akan Tawarkan Ciater Agrotourism di West Java Investment Summit 2020
Melaui pemanfaatan Teknologi Informasi, integrasi dari ketiga elemen tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Konsep Smart
Smart Village Nusantara, kata Kades Asep Deden menawarkan enam hal, yakni smart goverment, smart people, smart economy, smart living, smart environment, dan smart mobility.
Smart government yang dimaksud adalah menjadikan pemerintah desa sebagai agen perubahan melalui proses reformasi dalam pelayanan publik yang transfaran dan akuntabel.
Smart people menawarkan konsep pembangunan yang berpijak pengembangan SDM manusia, sedang smart economy adalah konsep digital yang menempatkan roda ekonomi menjadikan penggerak kehidupan masyarakat desa.
Baca Juga: KPK Panggil Sekda Kabupaten Subang Aminudin, Ini Kasusnya!
Smart living menawarkan konsep penciptaan ruang kreatifitas oleh masyarakat untuk menyalurkan kreasi, dan karya cipta sedang smart environment adalah upaya masyarakat untuk tetap mempertahankan nilai ekosistem sosial berbasis digital yang terintegrasi dengan kekayaan alam yang dimiliki desa.
Smart mobility adalah penyediaan terhadap alat transportasi dan infrastruktur yang memadai sehingga memberikan pelayanan yang mendukung dalam masyarakat, yang memiliki mobilitas tinggi dalam beraktifitas keseharian.
"Insya Allah Asep, program Smart Village atau Desa pintar ini akan di launching pada akhir bulan ini," kata Kades Asep.
"Desa Palasari menuju Desa Pintar atau Desa Digital, secara sarana dan prasarana Insya Allah kami sudah siap," tuturnya.
"Besar harapan saya, dengan diluncurkannya Desa Palasari sebagai Smart Village akan berdampak positif terhadap kehidupan warga desa kami," kata Kades Asep.
Ia menambahkan program Smart Village Nusantara yang hadir di desanya diharapkan dapat memudahkan sistem pelayanan publik di desa, selain juga mendongkrak ekonomi di desa agar dapat mendorong kesejahteraan masyarakat di desa.
