BERITA SUBANG - Pernikahan H Romansyah, kakek berusia 71 tahun dengan seorang gadis manis bernama Dilah Maulani (19) di Pamanukan, Kabupaten Subang, viral di media sosial.
Dalam akad nikah yang digelar Senin, 23, Mei 2022, H Romansyah memberikan mas kawin 15 gram emas, beserta seperangkat alat shalat.
Romansyah mengaku sudah mengetahui dan kenal Dilah cukup lama. Mereka tinggal di Desa Rancasari, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang.
Baca Juga: Anwar Usman Jadi Ipar Jokowi, Adhie Masardi Sebut MK Jadi 'Mahkamah Keluarga'
Menurut Romansyah , gadis manis berusia 19 tahun merupakan anak dari pasangan Adung Sunandar dan Syarifah yang merupakan kerabatnya dam berdomisili tidak jauh dari rumahnya.
Romansyah, sebelum menikah dengan Dilah, sudah memiliki istri dan anak. Sayangnya kedua meninggal dunia.
Romansyah menceritakan, dirinya pertama ditinggal oleh istrinya yang meninggal akibat penyakit diabetes 1,5 tahun lalu.
Baca Juga: Naik Kereta Pangrango Bisa Dari Stasiun Bogor Mulai 1 Juni 2022
Sementara, anak semata wayangnya juga meninggal karena penyakit yang sama setahun yang lalu.
“Sakit gula. Sudah 20 tahunan bolak-balik ka Bandung (berobat). Sabulan sakali (sebulan sekali),” kata Romansyah.
Sang istri kondisinya semakin parah. Penyakit diabetes tersebut merembet ke penglihatannya, kemudian ginjal.
Hal tersebut menuntutnya untuk merawat sang istri agar menjalani cuci darah secara rutin.
Baca Juga: Pencarian Eril Kamil Terkendala Air Keruh Sungai Aare Bern
Anaknya juga menderita penyakit yang sama dengan sang ibu sejak umur 26 tahun. Ia juga merawat dan rutin berobat hingga akhirnya meninggal dunia di usia 40 tahun.
Sementara cucu dari H Romansyah saat ini berusia 17 tahun dan tinggal bersama ibunya.
“Tinggal incu hiji (Tersisa cucu satu),” kata H Romansyah, saat disambangi Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi di kediamannya
Baca Juga: Bongkar Kedok Cara Untung Miliaran Main Slot, Bandar Ancam Bunuh Mantan Karyawan
Juragan Beras
Romansyah merupakan juragan beras di Subang. Dia biasa membeli padi basah, oven kemudian penggilingan dan mengirim ke pasar induk di Jakarta.
Romansyah memiliki sawah hingga ratusan hektare yang dikelola oleh penggarap.
Kisah sukses H Romansyah ini, rupanya tidak datang dengan mudah. Tahun 1985-an, dia mengawali dari pekerjaan sebagai panggul beras.
Kemudian, dia belajar untuk membuka usaha sendiri untuk membuka berdagang beras. Dimulai dari kecil-kecilan.
Hingga kini, dia memiliki satu penggilingan sendiri, sawah lebih dari 100 hektare dan armada sendiri untuk mengantarkan beras ke pasar induk. ***