Horor, Sosok Misterius Bersih Bersih TKP Pembunuhan Subang, Polisi atau Goib

24 Oktober 2021, 09:20 WIB
Kuasa Hukum Yoris dan Danu Ungkap Kondisi Psikologis Mereka Terguncang: Saya Lihat Pelaku Sudah Profesional /Tangkap layar/ YouTube MISTERI MBAK SUCI

BERITA SUBANG - Salah seorang saksi pembunuhan ibu dan anak di Subang memberikan pengakuan yang mengejutkan.

Muhammad Ramdanu alias Danu sepupu korban pembunuhan Amalia mengatakan, dirinya diperintahkan sejumlah polisi untuk masuk ke TKP untuk membenarkan lampu, kabel dan  membersihkan kamar mandi sehari setelah terjadinya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Pengakuan itu disampaikan Danu di chanel Youtube Misteri Mbak Suci pada tanggal 11 Oktober 2021.

Danu mengatakan dirinya juga disuruh masuk ke mobil Toyota Alphard tempat diketemukannya kedua korban pembunuhan ibu dan anak di Subang, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).

Baca Juga: Keterangan Baru, Saksi Sebut Lihat Dua Orang Tak Dikenal di Malam Pembunuhan Mencekam di Subang

Pernyataan Danu tersebut langsung membuat heboh. Akibatnya  ia harus diperiksa sebagai saksi pembunuhan ibu dan anak di Polsek Jalancagak, Subang pada tanggal 18 Oktober 2021. Danu diperiksa penyidik sekitar pukul 22.00 WIB sampai menjelang dini hari dengan didampingi oleh kuasa hukumnya.

Hasil dari pemeriksaan terhadap Danu tersebut terungkap bahwa tidak ada polisi yang menyuruh Danu untuk bersih - bersih.

Kuasa hukum Danu, Achmad Taufan Soedirjo mengungkapkan kondisi Danu tidak bisa membedakan sosok polisi sebenarnya dengan orang yang berdandan layaknya polisi.

Karena itu, ketika orang yang dianggapnya polisi itu memintanya masuk ke mobil Alphard setelah jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan, dia manut saja.

"Danu melihat dan meyakini itu polisi.

Kalau saya sekolah sampai S2. saya tahu mana polisi mana tidak.

Kalau ini, lihat celana bentuk polisi, peralatan polisi, model kayak polisi, sering nongkrong ke kantor polisi, wajar dia sebut itu polisi.

Ini akan kita luruskan,"katanya.

Lalu, siapa sebenarnya yang menyuruh Danu?

Baca Juga: Sebelum Beberkan Fakta Baru, Yoris dan Danu Ziarah ke Makam Korban Pembunuhan Subang

Kepala Desa Jalancagak, Indra Zainal Alim memastikan tidak ada oknum anggota polisi yang menyuruh danu naik ke mobil Alphard atau meminta dia bersih-bersih di TKP.

Terkait siapa yang menyuruh Danu, Indra Zainal Alim tidak bisa menyebut sosoknya sebelum pihak kepolisian Polda Jabar menemukannya dan mengungkapkan hasil penyelidikannya.

"Saya tahu, dan tidak ada anggota polisi yang menyuruh Danu. Saya tidak bisa menyebutkan, karena hak kepolisian dalam tahap kepolisian," kata Indra dikutip dari channel youtube pribadinya.

Indra Zainal berjanji akan menjelaskan semuanya setelah Polisi mengumumkan hasil penyelidikannya.

"Nanti setelah pihak kepolisian mengumumkan hasil penyelidikannya, baru saya akan mengupload apa yang saya tahu" janjinya.

Untuk itu, Indra meminta kepada siapapun untuk tidak mengira-mengira masalah ini.

"Tidak ada yang menyuruh Danu oknum anggota polisi yang menyuruh Danu naik ke mobil alphard dan tidak ada Danu disuruh membersihkan di tkp oleh oknum anggota polisi," tegas dia.

Di bagian lain, Achmad Taufan kini meminta Danu dan Yoris untuk meminimalisir kontak dengan media.

Pihaknya juga sudah meminta klarifikasi ke keluarga terkait Danu.

Pihak keluarga meyakini Danu tidak terlibat dalam pembunuhan itu.

"Kang Yoris tahu siapa Danu, begitu juga danu tahu sekali siapa almarhum dan almarhumah.

Danu memang akrab sama almarhumah, sama keluarga juga akrab," katanya.

Dia lalu mengurai tak ada kepentingan apapun Danu terkait pembunuhan itu.

"Apa sih kepentingan Danu kalau Danu sebagai pelaku? kepentingan ekonomi apakah Danu mau merebut yayasan?
kan enggak.

Apakah Danu ada hati sama almarhum Amalia? Kan ngak, saudara juga kan.

Aspek sosial? mau menguasai yayasan kan gak juga," ungkapnya.

Sementara Yoris, Taufan juga menilai tak ada kepentingan Yoris dalam kasus ini.

"Yoris. Apakah Yoris (maaf) dengan membunuh ibunya sendiri untuk menguasai yayasan? apa iya sampai segitu, kan kita pakai nalar," katanya.

Menurut Taufan, saat ini pihak yang paling berpotensi mendekat pada kepentingan itu lah yang patut dicurigai.

Untuk itu lah pihaknya akan mengkaji hal ini secara mendalam.

Pernyataan Lengkap Danu

Sebelumnya, sidik jari atau jejak Danu seperti puntung rokok banyak ditemukan di lokasi kejaian.

Anak dari Ida, kakak Tuti ini menceritakan bahwa tanggal 19 Agustus 2021, atau sehari setelah kejadian, ia sempat diminta tolong oleh Polisi.

Danu mengatakan bahwa dirinya diminta bantuan oleh sejumlah polisi tersebut pada Kamis, 19 Agustus 2021 tepatnya satu hari setelah kejadian penemuan jasad korban pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Sehingga Danu menceritakan pengakuannya penyebab kenapa DNA dan sidik jarinya banyak diketemukan di TKP kasus Subang.

Danu juga mengatakan bahwa dirinya sempat diminta untuk membeli lampu saat sehari setelah korban pembunuhan ibu dan anak di ketemukan didalam bagasi mobil Toyota Alphard tepatnya pada Kamis, 19 Agustus 2021 malam hari.

Lampu yang telah dibeli oleh Danu ternyata tidak bisa menyala dikarenakan kemungkinan ada korsleting pada kabel.

Danu sempat memperbaiki dan tanpa menggunakan sarung tangan sehingga jejak sidik jarinya tertinggal.

Tidak hanya lampu yang mati, pintu depan pun ternyata terkunci dan tidak dapat dibuka dari luar.

Saat itu kondisi di TKP sempat hujan sebelum pintu terbuka, sehingga membuat Danu serta polisi berteduh ke pinggir.

Saat berteduh itulah, Danu bersama polisi yang ada di TKP sempat merokok dan membuang puntungnya ke samping rumah.

"Hujan juga jadi sempat ke pinggir, sama polisi juga sempat ngerokok. Polisi pegang kunci rumah tapi gak bisa dibuka, kata Danu teh harus dari dalam rumah," jelasnya.

Tak hanya itu, soal DNA dirinya yang terdapat di dalam mobil, Danu mengaku bahwa ia sempat masuk ke mobil itu untuk membantu polisi. Namun menurutnya, dirinya salah karena tak menggunakan sarung tangan saat olah TKP.

"Danu juga tadinya gak mau ikut, tapi ikut saja nurut. Polisi pakai sarung tangan, Danu enggak. Gak kepikiran sampe situ namanya juga ingat terus (Tuti dan Amalia)," jelasnya.

Muhammad Ramdanu atau yang lebih akrab dipanggil Danu merupakan staf Tata Usaha di Yayasan Bina Prestasi Nasional kepemilikan dari Yosef.

Pengakuan dari Yosef sebelumnya, Mr. X atau yang ternyata ditujukan kepada Danu, memiliki akses keluar masuk ke rumah korban.

Rohman sebagai kuasa hukum dari Yosef juga menyebut Mr.X atau Danu kerap datang ke rumah Tuti dan Amalia saat malam hari.

Danu menjelaskan bahwa dirinya memang sering kerumah Tuti, namun kedatangannya hanya jika dipanggil atau disuruh oleh korban.

Danu membantah keras tuduhan bahwa dirinya memiliki akses keluar masuk kerumah korban.***

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler