3. Mengapa Hanya Anies yang Dipanggil?
Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mengatakan polisi harusnya bisa berlaku adil kepada semua kepala daerah. Hal ini karena pelanggaran terhadap protokol kesehatan terjadi dibeberapa daerah.
"Kita lihat misalnya kerumunan yang terjadi di Bandara Soekarno Hatta dan di Simpang Gadong, Ciawi, Jawa Barat. Ini bukan lagi persoalan Gubernur DKI Jakarta, tapi sudah lintas provinsi. Kenapa hanya Anies yang dipanggil, sementara Ridwan Kamil tidak? Jangan-jangan ada udang dibalik batu," sindir Direktur Indonesia Political Review (IPR) tersebut.
4. Bandingkan dengan Kasus Gibran di Solo
Banyak pihak membanding-bandingkan perlakuan polisi terhadap Anies Baswedan dengan putra Jokowi yang juga calon Walikota Solo, Gibran Rakabuming. Gibran juga dinilai melakukan pelanggaran terhadap protokol kesehatan saat mendaftarkan diri sebagai calon walikota Solo ke KPU pada Jumat, 4 September 2020 lalu.
Baca Juga: Survei: 64,8 Persen Warga Indonesia Bersedia Terima Vaksin Covid Dari Pemerintah
Saat itu, pendaftaran Gibran ke KPU diiringi dengan arak-arakan ribuan pendukungnya yang memenuhi jalanan tanpa mengindahkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan menggunakan masker.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera bahkan dengan tegas meminta polisi berlaku adil dan menindak semua pelanggaran protokol kesehatan.
“Mestinya semua adil. Siapapun dan alasan apapun mesti ditindak,” ujarnya.
5. Upaya Membungkam Anies