"Kalau suara nasionalis kan sudah jelas digarap oleh PDIP," sambung dia.
Sebelum ke Surabaya, Yenny keliling di Tapal Kuda sejak 21-24 November 2023. Mulai Lumajang, Jember, Situbondo hingga Probolinggo.
Yenny Wahid Bidik Kalangan Milenial Santri
Karena itu, Yenny lebih fokus membidik anak-anak muda atau milenial di kalangan santri. Sejumlah program Ganjar-Mahfud pun sudah disiapkan untuk mereka.
"Misalnya bea siswa yang lebih banyak lagi untuk santri. Karena saat ini memang ada bea siswa untuk masyarakat umum. Tapi santri kadang-kadang susah untuk bersaing, karena ada beberapa Pondok Pesantren yang ijazahnya tidak diterima," terang wanita kelahiran Jombang 49 tahun silam.
Melihat fenomena itu, Ganjar-Mahfud membawa program untuk menyelesaiakan permasalahan tersebut.
"Misalnya untuk menyamakan ijazah, agar semua ijazah dari pesantren bisa diterima baik," tandas Yenny.
Menurut Yenny, persoalan tersebut sebenarnya sudah pernah dibawa ke Pemerintah Pusat. Tapi sampai sekarang belum ada solusinya.
"Ini kan harus ada koordinasi antara Kemendikbud dengan Kemenag. Ini yang akan jadi salah satu fokus kita untuk menyamakan atau memastikan bahwa pesantren bisa diterima sehingga anak-anak santri juga bisa mendapatkan persamaan akses untuk mendapatkan pekerjaan," ungkap aktivis Nahdlatul Ulama (NU) yang juga direktur Wahid Institute.
Ganjar-Mahfud Janjikan Lapangan Kerja untuk Milenial
Yenny menambahkan pasangan Ganjar-Mahfud ini sangat mengerti tantangan ke depan yang dihadapi oleh generasi muda, gen Z dan milenial. Yaitu penciptaan lapangan kerja.