Pemkab Bekasi Berupaya Cari Solusi untuk Mengatasi Abrasi di Pantai Muaragembong

- 29 Januari 2023, 04:06 WIB
Penampakan nelayan di pesisir pantai Muaragembong Kabupaten Bekasi
Penampakan nelayan di pesisir pantai Muaragembong Kabupaten Bekasi /Pikiran Rakyat/Tommi Andryany/

BERITA SUBANG - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencari solusi strategis mengatasi persoalan abrasi di wilayah perairan Kecamatan Muaragembong melalui pembahasan forum diskusi sistematis dan terarah yang diinisiasi badan penelitian dan pengembangan daerah.

"Kegiatan FGD (focus group discussion) ini merupakan tindak lanjut hasil kajian abrasi pantai di Muaragembong pada tahun anggaran 2022," kata Asisten Daerah III Kabupaten Bekasi Jaoharul Alam di Cikarang, Jumat, seperti dilansir ANTARA.

Dia menjelaskan abrasi merupakan bencana yang diakibatkan kondisi alam maupun aktivitas manusia. Mengutip Tiratmodjo (1999) abrasi mengancam kondisi pesisir dan dapat menyebabkan mundurnya garis pantai, merusak tambak maupun lokasi persawahan, serta bangunan yang berbatasan langsung dengan laut.

"Pesisir Muaragembong merupakan wilayah pesisir yang langsung berbatasan dengan Laut Jawa sehingga memiliki kerentanan bencana abrasi ditambah perubahan penggunaan lahan dari lahan mangrove menjadi tambak," kata Jaoharul.

Berdasarkan hasil pengamatan program Digital Shoreline Analysis System (DSAS) selama tahun 1988-2022, terjadi perubahan garis pantai di 13 zona lokasi pengamatan. Delapan zona mengalami abrasi seluas 2.463,3 hektare dan lima zona mengalami penambahan daratan seluas 317,9 hektare.

"Dengan luasnya daratan pesisir Pantai Muaragembong yang hilang karena abrasi maka perlu segera diambil langkah strategis dan kebijakan teknik ataupun non teknik oleh pemerintah pusat, provinsi, maupun Kabupaten Bekasi," katanya.

Kabid Ekonomi dan pembangunan pada Balitbanda Kabupaten Bekasi Indra Wahyudi mengatakan tujuan forum diskusi ini untuk membahas masalah abrasi yang terus terjadi di Muaragembong sekaligus mencari solusi penanganan permanen di wilayah paling utara Pulau Jawa itu.

"Abrasi Muaragembong itu sudah terjadi cukup lama, jika dibiarkan maka daratan akan terkikis terus. Sampai saat ini sudah ribuan hektare tanah terdampak abrasi di sana," katanya.

Dia mengatakan abrasi tersebut akan mengancam wilayah permukiman hingga sektor mata pencaharian warga setempat apabila terus dibiarkan. Ekosistem juga turut terancam, termasuk hutan bakau dan lutung jawa yang menjadi habitat asli di sana.

Halaman:

Editor: Muhamad Al Azhari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x