Fakta-fakta Terkait Sosok Susi, Saksi Utama yang Dengar Tangisan Putri Candrawathi, Diperkosa atau Selingkuh?

- 4 September 2022, 10:37 WIB
Siapakah Susi, yang menjadi saksi utama yang mendengar tangisan Putri Candrawathi
Siapakah Susi, yang menjadi saksi utama yang mendengar tangisan Putri Candrawathi /Foto facebook Roslin Emika/

BERITA SUBANG - Misteri terkait pembunuhan Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat, atau Brigadir J, baik peran maupun motif para tersangka, masih menjadi tanda tanya besar di Republik Indonesia, negara dengan populasi 270 juta jiwa yang memiliki sekitar 450.000 polisi.

Publik masih dibuat kabur apakah sosok Ferdy Sambo, mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, melakukan pembunuhan keji untuk membela martabat keluarganya karena istrinya Putri Candrawati dilecehkan, atau karena hal lain, termasuk rumor perselingkuhan dirinya, maupun istrinya, atau terkait isu aliran uang panas dari Konsorsium judi 303. 

Terkini, sosok Susi, yang diketahui merupakan asisten rumah tangga (ART), disebut dapat menjadi saksi mahkota, selain sopir keluarga Sambo Kuat Ma'ruf terkait rangkaian peristiwa di Magelang.

Susi disebut mendengar tangisan Putri, sang nyonya di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo di Magelang.

Apa saja peran Susi di keluarga Ferdy Sambo?

Susi diketahui merupakan orang dekat Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.

Dirinya juga sempat diperiksa Komnas HAM beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Komnas HAM Asyik Main Akrobat di Tengah Penuntasan Kasus Pembunuhan Brigadir J

Adalah Anggota Komisi III DPR Sarifuddin Sudding, yang membeberkan rangkaian peristiwa di Magelang, Jawa Tengah, yang diduga menjadi pemicu kemarahan Ferdy Sambo sehingga hilang akal sehat dan membunuh ajudannya Brigadir J.

Dikutip dari chanel YouTube DPR RI, Sarifuddin Sudding, saat rapat dengar pendapat antara DPR dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo pada 24 Agustus 2022, membeberkan kronologis rangkaian peristiwa dari Jakarta, lalu ke Magelang dan kembali ke Jakarta sebelum terjadi pembunuhan pada 8 Juli 2022 lalu.

Berikut kronologi dan rangkaian kejadian sebelum peristiwa pembunuhan yang menggemparkan seantero nusantara.

✎ Kronologi versi Sarifuddin Sudding

2 Juli 2022

Dijelaskan Sudding, rombongan Putri Candrawati (PC) bersama Brigadir J, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf dan seorang ART bernama Susi bertolak ke Magelang pada 2 Juli 2022.

Tujuan mereka ke Magelang adalah untuk melihat anak mereka yang tengah bersekolah.

4 Juli 2022

Di hari ini, disebutkan oleh Sudding ada peristiwa di mana Brigadir J akan mengangkat (menggendong) Putri Candrawathi yang sedang tidur siang di sofa ke kamarnya.

Disebutkan bahwa pada siang hari PC tidur di sofa di ruang tamu, lalu kemudian Brigadir J datang ingin membopong untuk mengangkat PC masuk ke dalam kamar.

Viral Putri Candrawati Pegang Tangan Brigadir J saat Selfie
Viral Putri Candrawati Pegang Tangan Brigadir J saat Selfie

“Melihat kejadian itu, Kuat membentak Brigadir J agar tidak melakukan itu dan tidak menyentuh Ibu, lalu kemudian mengurungkan niatnya," kata Sudding.

6 Juli 2022

Di hari ini Ferdy Sambo menyusul ke Magelang untuk merayakan hari ulang tahun pernikahannya dengan Putri Candrawati pada malam hari.

Semuanya bergabung di acara tersebut. "Besok paginya Ferdy Sambo pulang ke Jakarta tanggal 7 Juli pagi, lalu kemudian ada kejadian pada sore hari jam 17.30 WIB (tanggal 7 Juli), menjelang magrib ini sebenarnya jadi pemicu," tutur Sudding.

Ia menyebut bahwa Brigadir J mengendap-endap untuk masuk ke kamar Putri Candrawathi.

Tapi kemudian hal tersebut dilihat dan ditegur oleh Kuat.

"Saat itu Brigadir J masuk ke dalam kamar Putri di lantai 2 dan keluar dari kamar dilihat oleh Kuat, mengendap-ngendap lalu kemudian ditegur. Kenapa masuk ke kamar Ibu? Kemudian lari," kata dia.

Kuat dan Susi disebut mendengar tangisan Putri dari dalam kamar. Mereka kemudian menyarankan agar Putri bercerita ke atasannya Irjen Ferdy Sambo.

"Mendengar ada tangisan di dalam kamar PC, didengar oleh Kuat, didengar oleh Susi, lalu kemudian ingin konfirmasi apa yang sedang dialami Ibu PC pakaian acak-acakan sambil menangis," tutur Sudding.

"PC menelepon FS sambil menangis bahwa saya diperlakukan seperti ini oleh Brigadir J, ditanya lebih lanjut di Jakarta nanti saya jelaskan," kata dia.

Begini penampakan Kuat Ma'ruf, sopir di keluarga Ferdy Sambo
Begini penampakan Kuat Ma'ruf, sopir di keluarga Ferdy Sambo

8 Juli 2022

Pada hari ini, rombongan Putri Candrawati termasuk Brigadir J balik dari Magelang ke Jakarta dan tiba di rumah Jalan Saguling Jakarta pada sore harinya.

Ferdy Sambo lalu mengonfirmasi peristiwa yang dialami Putri Candrawati di Magelang, termasuk  mengonfirmasi kepada ajudannya sehingga amarahnya menggelegar.

"Tiba di rumah Saguling apa yang dialami, ternyata diceritakan apa yang dialami tanggal 7 Juli itu. FS marah hilang akal sehatnya. Diajak mereka ke Duren Tiga, di Duren Tiga terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh Richard dan juga oleh Sambo," jelas Sudding.

"Dia (FS) harkat dan martabat harga dirinya sebagai seorang suami dilecehkan sedemikian rupa. Pada titik ini saya ingin mengkonfirmasi benar atau tidak tentang kronologi ini?" tanya Suding mengakhiri pemaparan kronologinya.

Brigadir J diketahui dieksekusi oleh Bharada Richard Eliezer Pudhihang atau Bharada E atas perintah Sambo.

Saat pembunuhan berlangsung, kedua orang tua beserta saudara Brigadir J sedang berziarah di kampung halaman ibu Brigadir Yosua di kota Balige, Toba, dan ke Padang Sidempuan, kampung halaman ayahandanya.

Brigadir Yosua Hutabarat tewas pada sekitar pukul 17.00 WIB di rumah dinas Irjen. Ferdy Sambo dan keluarga Brigadir J mendapatkan kabar kematian putra mereka pada 23.30 WIB saat mereka sedang berada di Padang Sidempuan.

Susi ikut diperiksa

Akhirnya Susi pun ikut diperiksa bersama Putri Candrawathi oleh Timsus Polri pada Rabu 31 Agustus 2022.

Hingga saat ini status Susi belum diketahui, karena tersangka yang sudah diumumkan polisi hanya lima orang, yakni Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Putri Candrawati.

Putri Candrawathi, istri Irjen Pol. Ferdy Sambo, tersangka pembunuhan berencana Brigadir J diketahui telah memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri untuk pemeriksaan lanjutan dengan metode konfrontasi.

Kedatangan Putri diungkapkan oleh Tim pengacaranya yang tiba di Bareskrim Polri, Rabu, Rabu, 31 Agustus 2022, pukul 10.02 WIB.

Menurut Arman Hanis, pengacara Putri Candrawathi, kliennya saat itu sudah berada di ruang pemeriksaan, namun tidak mengetahui pasti waktu ketibaan.

"Udah di dalam, saya belum tau (tiba jam berapa) saya telat," ujar Arman, dikutip dari ANTARA.

Dii pemeriksaan tersebut, Putri dikonfrontasi dengan tersangka dan saksi, di antaranya Bharada Richard Eliezer, Kuat Ma'ruf, Bripka Ricky Rizal dan Susi.

Sehari sebelum pemeriksaan itu dilaksanakan, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Andi Rian Djajadi menyebutkan, pemeriksaan Putri Candrawathi terkait konfrontasi peristiwa di Magelang.

"(yang dikonfrontasi) ini semua yang ada di Magelang," kata Andi, Selasa 30 Agustus 2022, seperti dikutip Teras Gorontalo Jumat, 2 September 2022.

Diperkosa atau selingkuh?

Brigjen Andi mengatakan tidak ada masalah jika dengan pelaksanaan konfrontasi dilakukan setelah rekonstruksi, karena yang dikonfrontasi hanya beberapa poin saja. "Tidak ada masalah, kan pemeriksaan terhadap masing-masing sudah dilakukan, kan gitu.dan konfrontasi ini ada beberapa poin tidak semuanya," ujarnya.

Putri sebelumnya telah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka pada Jumat, 26 Agustus 2022 dan berkas perkaranya telah dilimpahkan ke jaksa penuntut umum tahap I pada Senin, 29 Agustus 2022.

Sehari sebelumnya, Putri Candrawathi, bersama suaminya Irjen Pol. Ferdy Sambo dan tiga tersangka lainnya Bripka Ricky Rizal, Bharada Richard Eliezer, dan Kuat Ma'ruf mengikuti rangkaian rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di TKP Saguling dan TKP Duren Tiga.

Tersangka Putri Candrawathi (kanan) melepas masker suaminya Irjen Ferdy Sambo (kiri) pada acara rekonstruksi dugaan pembunuhan Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam tersebut pada Selasa 30 Agustus 2022. Keduanya terlihat saling mendukung, bagaimana jika ternyata Putri ada main dengan ARTnya
Tersangka Putri Candrawathi (kanan) melepas masker suaminya Irjen Ferdy Sambo (kiri) pada acara rekonstruksi dugaan pembunuhan Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam tersebut pada Selasa 30 Agustus 2022. Keduanya terlihat saling mendukung, bagaimana jika ternyata Putri ada main dengan ARTnya

Ada 78 adegan yang diperagakan dalam tiga segmen, dengan rincian 16 adegan peristiwa di TKP Magelang, 35 adegan di TKP Saguling dan 27 adegan di TKP Duren Tiga.

Hingga saat ini masih sumir terkait kebenaran apakah Putri Candrawati diperkosa, dilecehkan, atau ia berselingkuh, karena ada juga tuduhan terhadap Kuat Ma'ruf yang diduga menghabisi Brigadir J dengan cara menghasut Ferdy Sambo karena ia mengetahui perselingkuhan dirinya dengan Putri Candrawati.

Dua artikel di bawah ini menjelaskan kronologi yang berbeda, dari mantan pengacara Bharada E Deolipa Yumara.

☑ Baca Juga: Bharada E Disebut Lebih Berani Ungkap Hal Sensitif Soal Mantan Bosnya, Benarkah Kuat Maruf ML dengan Putri?

☑ Baca Juga: Terungkap Alasan Kuat Ma'ruf Ingin Habisi Brigadir J Gunakan Tangan Ferdy Sambo

Motif jijik

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, pada acara dengar pendapat dengan DPR pada 24 Agustus 2022 lalu akhirnya mengungkapkan dugaan motif "jijik" yang pernah disebut Menkopolhukam Mahfud MD, yang kemudian mendasari pembunuhan berencana Brigadir J.

Sigit mengatakan pembunuhan tersebut diduga atas motif yang dipicu oleh laporan perbuatan asusila oleh istri Ferdy Sambo Putri Candrawati.

“Kami sampaikan bahwa motif dipicu adanya laporan dari Ibu Putri Candrawati terkait masalah-masalah kesusilaan,” tutur Sigit dalam kesempatan tersebut.

Menurut Sigit, ada kesesuaian kronologi yang disampaikan Sudding dengan yang diterima Polri.

9 Juli 2022

Setelah berita tersebar luas dan diketahui publik, jenazah Brigadir J pun diterbangkan dari Jakarta menuju Jambi dengan dijemput di kargo Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi.

Baru pada malam harinya orang tua dan saudara Brigadir Yosua Hutabarat tiba di Jambi, langsung meminta peti mati Brigadir J dibuka.

10 Juli 2022

Menurut keterangan para keluarga, mereka menemukan sejumlah kejanggalan pada mayat polisi muda tersebut.

11 Juli 2022

Pada hari ini Brigadir J dimakamkan di desa Suka Makmur, kecamatan Sungai Bahar, kabupaten Muaro Jambi, Jambi.

Keluarga Brigadir J mempertanyakan mengapa pemakaman dilakukan tanpa upacara kedinasan dari kepolisian dan inilah pertama kalinya Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen. Pol. Ahmad Ramadhan, menjelaskan bahwa Brigadir J tewas saat terlibat baku tembak dengan rekan polisi Bharada E.

Ahmad Ramadhan mengatakan, pada konferensi pers di kantor Mabes Polri, Jakarta Selatan bahwa Bharada E melakukan upaya pembelaan diri karena Brigadir J melakukan tembakan terlebih dahulu.

Sekitar pukul 20.00 WIB, rombongan polisi yang menggunakan 1 unit bus dan 10 unit mobil penumpang datang ke rumah orang tua Brigadir J untuk menjelaskan kronologi insiden kematian polisi muda tersebut.

12 Juli 2022

Kapolres Jakarta Selatan, Kombes. Budhi Herdhi Susianto, mengadakan jumpa pers terkait kronologi kematian Brigadir J dan ia menyebut bahwa CCTV di rumah dinas Irjen. Ferdy Sambo telah rusak sejak dua minggu sebelum insiden penembakan.

Diberitakan bahwa Ketua Indonesia Police Watch, Sugeng Teguh Santoso, kemudian mendesak Kapolri untuk membentuk tim gabungan pencari fakta dalam menyelidiki kasus kematian Brigadir J karena status polisi muda tersebut belum jelas sebagai korban atau tersangka.

Sugeng mendesak Kapolri untuk menonaktifkan Irjen. Ferdy Sambo untuk menghindari distorsi dalam penyelidikan.

Kapolri pun membentuk tim khusus yang dipimpin oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono yang awalnya hanya bertugas memberikan asistensi dalam penyidikan yang dilakukan oleh Polres Jakarta Selatan.

18 Juli 2022

Kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak dan Johnson Panjaitan, untuk pertama kalinya mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dan menyampaikan informasi terkait hilangnya ponsel milik Brigadir J, penyadapan terhadap ponsel milik keluarga Brigadir J.

Kapolri pun menonaktifkan Kadiv Propam Irjen. Ferdy Sambo, Karo Paminal Divpropam Polri Brigjen. Hendra Kurniawan, dan Kapolres Jakarta Selatan Kombes. Budhi Herdi Susianto.

19 Juli 2022

Penanganan kasus tewasnya Brigadir J, yang semula ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan ditarik ke Polda Metro Jaya.

27 Juli 2022

Autopsi kedua terhadap jenazah Brigadir J dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Bahar, Muaro Jambi, Jambi.

Autopsi kedua ini melibatkan tim dokter dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, dan Pusdokkes Polri.

Brigadir J pun dimakamkan kembali, kini dengan upacara kedinasan Polri.

29 Juli 2022

Penanganan kasus ditarik ke Bareskrim Polri dari Polda Metro Jaya, dengan alasan untuk efektivitas dan efisiensi penanganan perkara.

3 Agustus 2022

Samuel Hutabarat, ayah Brigadir Yosua Hutabarat, didampingi oleh persatuan marga Hutabarat dan kuasa hukum persatuan marga Hutabarat, menjumpai Menkopolhukam Mahfud MD pada sebuah kesempatan audiensi. 

Mereka menyampaikan pendapat dan keluhan mengenai penanganan kasus kematian putra mereka. 

Di hari ini, Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen. Andi Rian Djajadi mengumumkan Bharada Richard Eliezer sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.

7 Agustus 2022

Beredar surat yang belum terkonfirmasi dari Bharada Richard Eliezer, yang berisi perasaan bela sungkawa kepada keluarga Brigadir Yosua Hutabarat. Hal ini  disampaikan melalui pengacaranya Deolipa Yumara.

9 Agustus 2022

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan Irjen. Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.

Menurut keterangan Kapolri, Brigadir J tewas ditembak dengan sengaja oleh Bharada Richard Eliezer atas perintah Irjen Ferdy Sambo.

Untuk mengecoh dan mengesankan telah terjadi baku tembak, Irjen Ferdy Sambo menembakkan peluru ke dinding rumah berkali-kali dengan menggunakan pistol milik Brigadir J.

10 Agustus 2022

Bharada E diketahui mencabut kuasa hukum terhadap Deolipa Yumara dan Muhammad Burhanuddin sebagai pengacaranya. 

Bharada E kerap bergonta-ganti pengacara karena sebelumnya ia telah menunjuk Andreas Nahot Silitonga, yang mengundurkan diri.

Kini sebagai penggantinya, Ronny Talapessy ditunjuk sebagai pengacara Bharada E.

12 Agustus 2022

Mabes Polri menghentikan penyidikan terhadap dua laporan terkait dengan Brigadir J, yaitu kasus dugaan pelecehan yang dilaporkan istri Ferdy Sambo Putri Candrawathi dan kasus percobaan pembunuhan terhadap Bharada E yang dilaporkan oleh anggota Polres Metro Jakarta Selatan Briptu Martin Gade.

Penghentian penyidikan tersebut diumumkan oleh Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi dan diputuskan setelah gelar perkara.

Ditambah lagi, tidak ditemukan peristiwa pidana dalam kedua kasus tersebut, kata Dirtipidum, yang menambahkan bahwa dua laporan tersebut lebih merupakan upaya menghalangi keadilan (obstruction of justice) dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua.

19 Agustus 2022

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan tersangka baru terkait pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, yang menjadikan total tersangka menjadi lima, yakni Irjen Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer, Brigadir Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Putri Candrawathi.

Selain itu, Kapolri juga menyebut enam tersangka perwira polisi yang diduga melakukan obstruction of justice.

Sebagian dari artikel ini bersumber dari Teras Gorontalo, yang telah mempublikasikan berita berjudul: Terungkap Peran Susi Saksi Utama Misteri Tangisan Putri Candrawathi, Hubungan Om Kuat dan Nyonya Terkuak

Dapatkan berita terkini, informasi terbaru dan kabar terkini dari BeritaSubang.com melalui Google News.

***

 

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x