“Kami komunikasi dengan Vera dan kami mendapatkan keterangan cukup detail (soal Kuat sebagai ‘skuad lama’). Memang betul tanggal 7 Juli malam, ada ancaman pembunuhan,” ujarnya dikutip dari YouTube Parlemen TV pada Rabu 24 Agustus 2022.
Baca Juga: Kuat Ma'ruf Sopir ‘Sakit Jiwa’ yang Diduga berhasil Prank Sambo untuk Bunuh Brigadir J
Baca Juga: Ahmad Sahroni Ungkap Ferdy Sambo Tarik Pelatuk Pertama Hingga Brigadir J Tewas
Lebih lanjut, Anam menjelaskan bahwa kalimat ancaman dari Kuat Ma’ruf adalah melarang Brigadir J untuk menemui istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Larangan itu menurutnya, lantaran Brigadir J disebut oleh Kuat Ma’ruf telah membuat Putri Candrawathi menjadi sakit.
Kemudian jika Brigadir J masih ingin naik ke atas, maka akan dibunuh oleh Kuat Ma’ruf.
Baca Juga: Kuat Ma'ruf Sopir ‘Sakit Jiwa’ yang Diduga berhasil Prank Sambo untuk Bunuh Brigadir J
Baca Juga: Bukan Hanya di Kasus Sambo, Kak Seto Pernah Bela Predator Seksual, Arist Merdeka Sebut Memalukan
“Kurang lebih kalimatnya begini, jadi Yosua dilarang naik ke atas menemui Ibu P (Putri Candrawathi) karena membuat Ibu P Sakit. Kalau naik ke atas, akan dibunuh,” jelasnya.
Hanya saja, kata Anam, skuad yang dimaksud oleh Vera Simanjuntak nyatanya adalah Kuat Ma’ruf sendiri bukan deretan ajudan dari Ferdy Sambo.