Bau Busuk Satgasus Hingga Konpirasi 303 Judi Online Terendus Lama, Jalan Gunawarman Ikut Disitir

- 13 Agustus 2022, 17:46 WIB
Ilustrasi Ditangkap
Ilustrasi Ditangkap /Pixabay

BERITA SUBANG -Maraknya permainan judi online (online gambling) yang kerap diberi sandi 303, bukan hanya marak belakangan ini.

Sejak 3 tahun silam, tepatnya tahun 2020, Indonesia Police Watch (IPW) yang saat itu dipimpin  Neta S Pane sebagai Ketua Presidium dan kini telah wafat, berkali-kali mengingatkan Satgas Merah Putih untuk bersikap tegas untuk membubarkan, menangkap dan menutup akses judi online.

 Neta S Pane mantan wartawan yang saat itu menjadi akvitis yang vokal, khawatir hasil judi online akan digunakan untuk mensponsori figur-figur yang dijagokan para bandar di Pilkada serentak yang dilangsungkan Desember 2020.

Baca Juga: Indonesia, the largest Muslim Country in the World is Cracking Down Online Gambling Sites

Baca Juga: Cek Fakta, Luhut Perintahkan Kabareskrim Tuntaskan Kasus Sambo, Sikat Habis Hingga ke Atas

Sayangnya teriakan Neta seolah-olah tak didengar Satgasus, yang salah satu tugasnya menertibkan praktik ilegal seperti judi online.

Menurut Neta, judi online di Indonesia merupakan kegiatan yang terorganisir, terstruktur, dan masif serta tidak tersentuh hukum.

Terbukti jajaran Polri membiarkannya marajalela. Sejak berkembangnya pandemi Covid 19 pada Maret 2020, perjudian online (online gambling) kian marak. Sebab hampir semua orang tinggal di dalam rumah dan butuh pemasukan dana segar dan cenderung mencari hiburan sambil berspekulasi dengan judi online.

Baca Juga: Cek Fakta, Kominfo Gagal Berantas Kode 303 Judi Online Karena Ada Geng Coklat

“Tak heran jika pemasukan para bandar judi online ini mencapai ratusan miliar per hari," ujar Neta dalam penjelasan tertulisnya, Selasa 14 Juli 2020 atau tepat 3 tahun silam.

Masih menurut Neta, untuk mengamankan agar judi online ini tetap beroperasi, para bandar membentuk konsorsium yang dipimpin oleh Bong alias RBT.

Baca Juga: Kamaruddin Minta Kapolri Dalami Konspirasi Kode 303 Judi Online Bareng TNI

Konsorsium membangun servernya jauh dari Jakarta, yakni di Vietnam, Kamboja, dan Filipina.

Markas besarnya berada di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan. Setiap sore hingga malam hari di depan markas RBT selalu dipenuhi oleh mobil oknum jenderal purnawirawan.

Sementara itu, para bandar yang tidak bergabung dalam konsorsium disapu bersih oleh mereka, seperti praktik judi online yang bermarkas di pertokoan R di Jakarta Barat.

 Baca Juga: Kode 303 Marak di Indonesia, Kapolri Perintahkan Tangkap Bandar dan Beking Judi

Neta menyayangkan Satgas Merah Putih Polri yang selama ini begitu sigap memburu bandar narkoba, tapi impoten dalam memberangus para bandar judi online.

“Sangat aneh, Bareskrim Polri sudah memiliki unit Patroli Siber tapi kenapa tidak mampu memburu praktik praktek perjudian online. Padahal markasnya hanya "selangkah" dari Mabes Polri," kata Neta.

Neta juga menyoroti Kementerian Informasi dan Informatika (Kominfo) yang bekerja setengah hati.

“Kominfo begitu tegas membasmi bisnis seks online, tapi kenapa tak mampu memberangus judi online,” kata Neta.

Bisnis judi online memang menghasilkan dana segar yang sangat gurih. Dananya bisa mengalir kemana mana, termasuk mensponsori jago-jagonya yang akan bertarung sebagai kepala daerah.

Dampaknya, kata Neta, para pengelola judi tidak hanya mengembang bisnisnya  ke daerah, tapi juga merambah dalam berbagai proyek pengadaan di daerah seperti penguasan lahan pertambangan maupun perkebunan di daerah tempat jagoannya menang pilkada.

Dapatkan berita terkini, informasi terbaru dan kabar terkini dari BeritaSubang.com melalui Google News.

***

 

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah