Pesawat Trike Jatuh di Pangandaran?, Basarnas Gerak Cepat Lakukan Pencarian dan Pertolongan

- 18 Juni 2022, 16:24 WIB
Air Traffic Control (ATC) Bandara Nusawiru Pangandaran menerima laporan pesawat Trike PK-SAR mengalami mati mesin
Air Traffic Control (ATC) Bandara Nusawiru Pangandaran menerima laporan pesawat Trike PK-SAR mengalami mati mesin /Foto: Humas Basarnas/

BERITA SUBANG - Air Traffic Control (ATC) Bandara Nusawiru Pangandaran menerima laporan pesawat Trike PK SAR mengalami mati mesin saat melaksanakan latihan terbang, Sabtu 18 Juni 2002. Bersamaan dengan itu, pesawat dengan personal on board (POB) berisi dua orang tersebut loss contact.

Informasi tersebut dilaporkan ke Kantor SAR Bandung. Pada waktu yang bersamaan, petugas siaga Basarnas Command Center (BCC) menerima pancaran sinyal darurat Emergency Locator Transmitter (ELT) pada posisi koordinat 07°41’12” 108°38’18”.

BCC selanjutnya memerintahkan Kantor SAR Bandung untuk melakukan pengecekan ke lokasi. Sampai lokasi, tim SAR mendapati pesawat menabrak sebuah rumah hingga roboh di kawasan Pangandaran. Moncong pesawat masuk rumah dan tertimbun reruntuhan tembok. Kedua awak pesawat masih hidup.

Baca Juga: Pegawai Basarnas Korban Begal di Kemayoran, Marsdya TNI Henri Alfiandi Minta Polisi Tangkap Pelaku

Mereka tak berdaya karena kokpit dan tertimpa bangunan rumah. Sang pilot yang terpaksa melakukan pendaratan darurat tersebut mengalami luka parah. Kondisinya kritis. Tulang belakangnya patah. Sedangkan rekannya, juga mengalami luka cukup serius meskipun masih sadarkan diri.

Tim SAR segera beraksi, dengan menggunakan peralatan ekstrikasi, kedua korban akhirnya berhasil dievakuasi. Dengan cepat, Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansyah selaku SAR Mission Coordinator (SMC) meminta bantuan evakuasi medis udara (EMU) demi menyelamatkan korban.

Basarnas bergegas menggerakkan helikopter rescue (HR)-3606. Helikopter dengan pilot Mayor Pnb. Tatag Onne Setiawan bersama tim rescuer menuju lokasi. Sampai lokasi, helikopter tak bisa landing karena medannya cukup sulit.

Baca Juga: Basarnas Akui Tak Buahkan Hasil Pencarian Hilangnya KM Bali Permai-169 di Samudera Hindia

Seorang rescuer akhirnya turun menggunakan tali (rapeling), lalu mengangkat korban ke dalam pesawat dengan hoist. Helikopter jenis Doulphin tersebut kemudian terbang menuju RSUD Pangandaran. Sementara korban satunya dievakuasi menggunakan ambulance ke rumah sakit terdekat.

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x