Basarnas Akui Tak Buahkan Hasil Pencarian Hilangnya KM Bali Permai-169 di Samudera Hindia

- 7 September 2021, 16:35 WIB
Ilustrasi Tim Basarnas melakukan pencarian korban kecelakaan kapal
Ilustrasi Tim Basarnas melakukan pencarian korban kecelakaan kapal /Foto: basarnas.go.id/

 


BERITA SUBANG - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengaku telah melakukan pencarian KM Bali Permai -169 dengan 19 anak buah kapal namun tak membuahkan hasil, bahkan ikut mengandeng Joint Rescue Coordination Centre (JRCC) Australia serta stakeholder terkait telah melaksanakan operasi SAR tersebut.

Dalam keterangan pers dari Basarnas, Selasa 7 September 2021, informasi hilangnya kapal ikan berwarna hijau, putih, dan merah dengan 19 penumpang itu dilaporkan oleh PT Putra Jaya Kota, selaku pemilik kapal Made Yudiarta ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Denpasar pada Jumat 30 Juli 2021 sekita pukul 11.30 WITA siang.

Dikatakan Made Yudiarta bahwa kapal ikan tersebut berangkat dari Pelabuhan Benoa menuju fishing ground pada hari Sabtu 10 Juli 2021, terjadi Komunikasi terakhir antara pemilik kapal dengan awak kapal dilakukan menggunakan radio pada tanggal 24 Juli 2021.

Namun, tiga hari berselang, Selasa 27 Juli 2021 sekira pukul 17.21 WITA, kapal dengan call sign YE 4178 berukuran panjang 27,5 meter dan lebar 7,65 meter itu hilang kontak atau lost contact. Kapal sudah tak terdeteksi pada Vessel Monitoring System (VMS) atau tracking pemilik kapal.

Berdasarkan data VMS tersebut, Last Known Position (LKP) atau lokasi kapal terakhir berada pada koordinat 29° 20.202' S - 100° 55.074' T atau berjarak sekitar 1.471 NM dari Kantor SAR Denpasar dan 791 NM dari Perth Australia.

Namun, diketahui ternyata Kapal masuk teritorial Australia, Kantor SAR Denpasar selanjutnya koordinasi dengan Basarnas Command Centre (BCC) Basarnas.

Baca Juga: Natalius Pigai Desak Pemerintah Terbuka Kabar Dugaan Hilangnya Kapal KM Bali Permai Yang Bawa 18 ABK

Basarnas selanjutnya koordinasi dengan JRCC Australia, pada Jumat 30 Juli 2021. JRCC Australia merespon informasi tersebut dengan mengerahkan pesawat RSCU440 Challenger dari Perth untuk searching ke LKP.

Dua kali searching udara dilakukan, namun hasilnya nihil. Sementara itu, Rescue 440 juga melemparkan 2 unit Self-locating Datum Marker Buoys (SLIDB) guna validasi perhitungan drift di LKP.

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x