Fakta-fakta Bahaya Kena Smackdown, Mahasiswa Kena Smackdown Oknum Polisi Minta Maaf

- 14 Oktober 2021, 12:49 WIB
Oknum Polisi banting smackdown mahasiswa saat terjadi demo di Tanggerang.
Oknum Polisi banting smackdown mahasiswa saat terjadi demo di Tanggerang. /Twitter #ReformasiDikorups @AksiLangsung


BERITA SUBANG - Baru-baru ini jagad media sosial digegerkan dengan berita seorang demonstran yang di Smackdown seorang anggota polisi saat berdemonstrasi di depan Kantor Bupati Tangerang.

Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu, 13 Oktober 2021 dan berakhir damai setelah oknum anggota polisi bersangkutan meminta maaf. Bahkan mahasiswa yang bersangkutan, M Faris dikabarkan sudah menjalani pemeriksaan di RS (Rumah Sakit) Harapan Mulia setelah sempat pingsan.

Namun, tahukah Anda ada beberapa fakta tentang bahayanya di Smackdown.

Baca Juga: Terjerat Tiga Kasus, Polisi Akhirnya Tangkap JK di Kwitang

Seperti yang nampak dalam video yang viral, mahasiswa tersebut dalam posisi dibanting dengan posisi terlentang. Punggungnya membentur trotoar jalan hingga pingsan.

Kondisi seperti itu menurut Dokter Tirta melalui akun Twitternya, berbahaya bagi saraf tulang belakang.

"Tindakan membanting gini, jangan ditiru, karena pada tulang belakang, ada sistem saraf pusat. Yang bersangkutan yang membanting sudah meminta maaf, Tapi fyi saja, tindakan ini sangat berbahaya. Mngkin skrng selamat, itu alhamdulillah, tapi saya pernah melihat yg jatuh dan cidera tulang belakang," tulis pemilik akun Cipeng ini.

Baca Juga: Polres Jakpus Grebek Sindikat Pinjol Ilegal Karena Resahkan Masyarakat, 56 Orang Diamankan

Laman AlaDokter menyebut, saraf tulang belakang memiliki peranan penting dalam kehidupan seseorang. Karena saraf ini merupakan terusan dari otak yang menghubungkan leher ke tulang ekor.

Proses pengiriman sinyal dari otak ke seluruh tubuh dan sebaliknya membutuhkan peranan saraf ini, yakni Saraf tulang belakang. Maka beberapa fungsi tubuh akan mengalami gangguan jika saraf tulang belakang mengalami kerusakan. Kemampuan tubuh untuk bergerak dan melakukan sesuatu, bukan tidak mungkin akan terganggu.

Gejala

Ada beberapa gejala kerusakan saraf tulang belakang berdasarkan tingkat keparahannya.

Secara umum di antaranya adalah gangguan pernapasan, pada bagian tubuh tertentu mengalami gerakan tiba-tiba, nyeri atau kaku, tak bisa mengontrol buang air besar dan kecil, sakit kepala, dan rasa seperti tersengat pada bagian tertentu.

Baca Juga: Demo Bertema Jokowi End Game Berakhir Ricuh, Ini Penjelasan Humas Polri

Penanganan

Kasus benturan yang mengenai tulang belakang tidak dapat dianggap sepele. Korban segera mungkin harus diperiksa.

Dokter perlu melakukan beberapa pemeriksaan seperti Rontgen, CT Scan dan MRI untuk mendiagnosa apakah terjadi kerusakan saraf akibat benturan tersebut.

Setelah pemeriksaan dilakukan, selanjutnya adalah pengobatan dan perawatan lanjutan.***

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah