LBH Kesehatan Dorong Pemerintah Dukung Pengunaan Ivermectin Ditengah Kelangkaan Obat Terapi Covid-19

- 25 Juli 2021, 21:16 WIB
Ketua pendiri LBH Kesehatan Iskandar Sitorus
Ketua pendiri LBH Kesehatan Iskandar Sitorus /Tangkaplayar YouTube iskandarsitorus/


BERITA SUBANG - LBH Kesehatan mendorong seyogyanya pemerintah mendukung obat merek Ivermectin sebagai produk anak bangsa, pasalnya dinilai obat tersebut berdampak baik bagi mereka yang terkonfirmasi Covid-19, apalagi ditengah kelangkaan obat terapi Covid-19.

Adapun seperti diberitakan, ditengarai obat yang sulit didapatkan di apotik sebagian besar adalah produk BUMN Farmasi seperti misalnya Oseltamivir produksi Indofarma, Favipiravir, dan Azithromycin produksi Kimia Farma

Ketua Pendiri LBH Kesehatan Iskandar Sitorus meminta Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif seperi TNI, Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk bersinergi mencari dan mengelola potensi negara guna menghadapi lonjakan paparan virus Covid-19 ini dengan menggunakan obat Ivermectin lokal yang diproduksi oleh PT Harsen Laboratories, PT Indofarma (Persero) Tbk dan PT Sanbe Farma.

"Ivermectin saat ini berstatus offbranded temuan perusahaan farmasi Merck, Amerika. Sudah digunakan puluhan tahun oleh miliar manusia, lalu apa rasional jika sekarang disebut penggunaannya akan beri dampak," tanya Iskandar penuh heran dalam keterangannya, Jakarta, Minggu, 25 Juli 2021.

Baca Juga: Cari Vaksin, Rumah Sakit, Pinjam Tabung Oksigen Hingga Paket obat-obatan Covid-19, Klik dan Simpan Link Ini

Dia menduga, seakan dampak itu lebih luar biasa dari virus itu sendiri. Padahal belum ada literatur faktual tentang dampak itu. Apalagi, saat ini Merck punya beberapa produk obat 'keluarga Ivermectin' yang direkomendasi World Health Organization (WHO) untuk digunakan pasien Covid-19 di seluruh dunia.

"Bapak Presiden, kita harus menjadi bangsa yang mandiri. Terbukti anak bangsa kita mampu meriset Ivermectin," ujarnya.

Maka, Iskandar menghimbau mari dorong perusahaan Indonesia itu untuk semakin mau berbuat baik yang lebih banyak lagi. Proteksi mereka. Ini masa pandemi, diskresi bisa diberlakukan oleh negara.

"Katakanlah, sekecil apapun kebaikan dari obat itu untuk membantu penanganan Covid19, itu lebih baik ketimbang obat tersebut tidak ada," imbuhnya.

Lanjut dia, obat yang mulai dimarakkan oleh PT Harsen Laboratories tersebut secara nyata berdasar pengakuan rakyat di jejaring mediabsosial memiliki efek yang baik.

"Saudara kita korban yang terpapar Covid-19 rata-rata menjadi lebih baik seperti sediakala pada hari ke tiga sampai tujuh, pasca mengkonsumsi obat itu. Masa kita abai terhadap hal tersebut," tanyannya heran.

Baca Juga: Kejaksaan dan Kepolisian Diminta Tindak Tegas Pelaku Penimbun Obat di Tengah PPKM Darurat

Karenanya LBH Kesehatan memohon agar Ketua MPR RI, Presiden, Ketua DPR, Menteri BUMN, Menteri Kesehatan, Kepala Badan POM dan putra-putri bangsa pemilik pabrik obat Indonesia sudi untuk terus melakukan sinergi menciptakan atau memproduksi dan mendistribusikan serta menjaga harga agar rakyat mampu membeli Ivermectin.

"Kami dan beberapa jaringan sudah mencoba secara langsung, bukan lagi hanya puluhan orang tapi sudah ratusan menyaksikan kemampuan obat tersebut yakni, ada efek baiknya," tutur dia.

Kendati demikian, LBH Kesehatan ogah untuk berpolemik, bahkan tidak mau sekedar ribut terhadap WHO yang semata harus didengar tanpa mau hirau pendapat dari rakyat Indonesia.

Faktanya, bahwa saat ini sudah banyak lapisan dan komponen rakyat yang menjadi pasien-pasien Covid19 dan keluarganya sudah menguji keampuhan obat ivermectin produk bangsa kita sendiri. Itu produk perusahaan anak bangsa dan salah satu produk dari BUMN. Produk itu semua sudah berizin edar walau administratifnya untuk obat parasit.

"Sekarang sedang diuji klinis dan disebut BPOM sebagai obat pendamping pada masa kedaruratan wabah Covid-19," tutur Iskandar.

LBH Kesehatan kata dia merekomendasikan, keberadaan Ivermectin, dan itu sudah sangat mumpuni untuk dirujuk sebagai obat dalam membantu laju korban paparan Covid-19.

"Semoga usulan ini menjadi kajian oleh lembaga-lembaga negara, serta instrumen Pemerintah yang pernah ikut secara langsung melakukan uji klinis vaksin Sinovac, ikut lakukan penjagaan vaksin tersebut layaknya 'menjaga rombongan pejabat negara sahabat' saat mendarat di Indonesia. Jangan sandarkan rakyat kita hanya pada serum vaksin dan obat rekomendasi WHO. Bangsa kita mampu, jika diberi dukungan. Jangan malah dihalang-halangi," ucapnya.

Baca Juga: 5 Orang Serumah wafat Usai Divaksin Covid-19 di Probolinggo, Ini Faktanya

Dirinya menegaskan instrumen yang ikut lakukan imunisasi saat ini tentu memiliki catatan dan informasi terkait apa yang diinginkan oleh rakyat terhadap obat itu, khususnya para korban Covid-19.

"Semoga produk obat dalam negeri yang diproduksi anak bangsa kita bisa eksis dengan baik memberi efek positif untuk menekan laju ledakan Covid-19 di Indonesia," ucapnya.

Dia menambahkan, semoga sejarah mencatat bahwa pemimpin bangsa Indonesia tidak lupa mendengar rakyatnya sendiri. Namun semuanya kata Iskandar tergantung Pemerintah secara bijaksana untuk memutuskan agar rakyat dimudahkan untuk memanfaatkan obat itu, sebab suara rakyat adalah suara Tuhan.***

 

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah