Luhut Panjaitan Minta Maaf Kalau PPKM Darurat Jawa-Bali Belum Optimal, Sebelumnya Akui Terkendali

- 17 Juli 2021, 21:50 WIB
Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan
Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan /Foto: Tangkaplayar marves.go.id/

BERITA SUBANG - Menteri Kordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan akui kalau PPKM Darurat Jawa-Bali yang di mulai sejak 3-20 Juli 2021 belum berjalan optimal, karenanya dia menyampaikan permohonan maaf, meski ditengah melonjaknya Covid-19 virus varian delta.

"Sebagai Koordinator PPKM Jawa dan Bali dari lubuk hati yang paling dalam saya ingin minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia jika dalam PPKM Jawa dan Bali ini belum optimal," kata Luhut dalam keterangannya, seperti dikutip dari Antara, Jakarta, Sabtu 17 Juli 2021.

Meski demikian Luhut yang merupakan Koordinator PPKM Darurat itu mengaku terus bekerja keras bersama jajaran menteri dan kepala lembaga terkait untuk memastikan penyebaran virus varian delta akan dapat diturunkan, ditengah pemerintah menerapkan PPKM Darurat Jawa-Bali serta 15 kabupaten atau kota lainnya di luar pulau Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021.

"Saya bersama jajaran dan menteri kepala lembaga terkait akan terus bekerja keras untuk memastikan penyebaran varian delta ini dapat diturunkan dan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat dapat terlaksana," ungkap Luhut Panjaitan.

Baca Juga: Menko Marves: Tindak Tegas Perusahaan Pelanggar PPKM Darurat

Dia pun mengaku Indonesia tidak akan bisa menyelesaikan pandemi Covid-19 terutama untuk varian delta dengan hanya menambah rumah sakit, tenaga kesehatan atau fasilitas kesehatan lainnya, semuanya itu sambungnya hanya solusi sementara.

"Ini saya ulangi, menghadapi varian delta ini tidak bisa hanya dengan menambah rumah sakit, dokter dan perawat, itu hanya sementara. Meski kami bekerja keras untuk menambah fasilitas itu, tapi sebenarnya hanya solusi sementara," tuturnya.

Solusi permanen kata dia adalah menjalankan protokol kesehatan yang ketat dan mempercepat program vaksinasi yang presiden perintahkan berkali-kali dan mengecek berkali-kali agar tercipta herd immunity.

Sebabnya dia menghimbau agar masyarakat memenuhi protokol kesehatan dan ketentuan selama periode PPKM Darurat dan mengikuti vaksinasi, dengan target pemerintah 1,5 juta per hari.

"Jumlah vaksinasi juga meningkat secara signifikan dan kita targetkan vaksinasi meningkat 1,5 juta per hari pada bulan depan," tuturnya.

Baca Juga: Forum Pimred Pikiran Rakyat Media Network Sarankan Pemerintah Evaluasi Kebijakan PPKM Darurat

Terkait perpanjangan PPKM Darurat Jawa-Bali, pihaknya sedang mengevaluasi apakah PPKM Darurat butuh perpanjangan lebih lanjut.

"Kami akan lapor ke Bapak Presiden dan saya kira dalam 2-3 hari ke depan kita akan mengumumkan secara resmi," ujarnya.

Kata Luhut Panjaitan, setidaknya ada dua indikator yang digunakan untuk memastikan apakah PPKM Darurat akan diperpanjang atau tidak.

"Yaitu jika penambahan kasus konfirmasi dan bed occupancy rate makin baik dan kebetulan dua hari terakhir mulai membaik maka kami akan masuk ke fase relaksasi berikutnya," ungkap Luhut.

Luhut Panjaitan apresiasi bahwa penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat sudah cukup baik, dari kasusnya sudah 'flattening' atau menurun seperti DKI Jakarta dan akan mulai menurun dalam 1 minggu ke depan.

"Walau masih akan naik dalam 2-3 hari ke depan tapi kalau kita semua konsisten, akhir Juli posisi kita semakin baik," tuturnya Luhut.

Baca Juga: Menko Marves: Tindak Tegas Perusahaan Pelanggar PPKM Darurat

Luhut Panjaitan juga sebut bahwa Presiden Jokowi minta kepada para menterinya agar memastikan program bansos dapat diterima masyarakat miskin dan kelompok masyarakat yang berhak.

Sebelumnya, pada 12 Juli 2021 Luhut Panjaitan sempat menyampaikan bahwa penanganan pandemi Covid-19 sangat terkendali.

"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, ini sangat-sangat terkendali. Jadi yang bicara tidak terkendali itu, bisa datang ke saya, nanti saya tunjukkin ke mukanya bahwa kita terkendali," kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual ketika itu.

Meski diakuinya, di lapangan masih ada kendala, namun pemerintah terus memperbaiki, dan selama ini kerja tim sangat kompak.

Baca Juga: Puan Maharani Minta Jokowi Evaluasi PPKM Darurat 3-20 Juli 2021, Sebelum Diperpanjang

Dari data Satgas Covid-19 per 17 Juli 2021, total kasus di Indonesia sudah mencapai 2.832.755 kasus dengan penambahan dalam seharu mencapai 51.952 orang. Adapun kasus aktif tercatat sebanyak 527.872 orang.

Pasien sembuh bertambah sebanyak 27.903 orang sehingga akumulasi total yang telah sembuh adalah 2.232.394 orang.

Sedangkan mereka yang meninggal karena terpapar Covid-19 bertambah 1.092 orang, saat ini total kematian akibat Covid-19 mencapai 72.489 orang di Indonesia.***

 

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x