Network
BERITA SUBANG - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan Indonesia telah menerima vaksin jadi secara gratis dari jalur multilateral sebesar 14.704.860, hingga tanggal 13 Juli 2021.
"Sebelumnya, pada tanggal 12 Juli 2021, Indonesia telah menerima vaksin Sinovac sejumlah 10,000,280 dosis dalam bentuk curah atau bahan baku," kata Retno Marsudi dalam press briefing, Selasa, 14 Juli 2021.
Dia menjelaskan sebelumnya dirinya, memimpin pertemuan ke-5 Covax AMC Engagement Group bersama dengan Menteri Kesehatan Ethiopia dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada.
"Dalam pertemuan tersebut, dibahas mengenai tantangan yang dihadapi Covax dalam hal pasokan vaksin sehingga menyebabkan terjadinya keterlambatan pengiriman vaksin kepada peserta Covax, termasuk anggota Advance Market Commitment atau AMC, di mana Indonesia termasuk di dalamnya," tuturnya.
Baca Juga: Vaksinasi Individu Berbayar Bisa Untuk WNA, Budi Gunadi: Pemerintah Perluas Vaksin Gotong Royong
Namun, lanjut Retno Marsudi di tengah semua tantangan tersebut, Covax terus bekerja keras agar pasokan vaksin bagi semua negara, terutama negara berkembang dapat terus ditingkatkan. Diperkirakan pasokan vaksin akan lebih baik mulai bulan September-Oktober dan seterusnya.
Kenaikan pasokan vaksin itu dijelaskannya juga dimungkinkan dengan telah dilakukannya kerja sama antara GAVI dengan Sinovac dan Sinopharm yang telah mendapatkan EUL dari WHO.
"Selain itu, dalam pertemuan Covax AMC Engagement Group yang saya pimpin kemarin, pihak Gavi juga menginformasikan bahwa telah terdapat komitmen dose-sharing sekitar 300 juta sampai akhir 2021. Tentunya, mekanisme dose-sharing ini akan membantu distribusi vaksin ke negara dunia," ungkap dia.
Sebagai contoh kata dia, upaya Covax
melakukan pengiriman vaksin kepada negara AMC. Indonesia pun kembali menerima 3.476.400 dosis vaksin AstraZeneca, melalui jalur multilateral Covax facility.
