Network
BERITA SUBANG - Kader murtad menjadi julukan bagi mantan kader Partai Demokrat (PD) yang membelot bersama kelompok istana untuk melakukan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD) secara paksa melalui rencana kongres luar biasa (KLB).
“Pak Darmizal ini dulu murtad dari Partai Demokrat. Kami mendukung siapa di Pilpres 2019, tetapi beliau malah memilih membentuk relawan Jokowi. Ada surat resmi pula beliau mundur dari kepengurusan. Kalau di kami, kader murtad begini, sama saja sudah keluar dari partai.” Kata Kepala Badan Komunikasi Strategis Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, Rabu 10 Februari 2021.
Menurut Herzaky Mahendra Putra, saat itu PD tengah berjuang keras di pemilu legislatif (pileg) 2019, karena banyak survei memprediksi elektabilitas Demokrat hanya 3-4%.
“Tetapi dia (Darmizal) malah sibuk membentuk relawan untuk urusan pilpres yang notabene bukan kader kami calon presidennya, dan berbeda dari arahan ketua umum kami waktu itu. Kader seperti apa ya, kalau perilakunya begini?”
Baca Juga: Perang Terbuka AHY Vs Moeldoko, Pansos Sang Mayor Atau Ambisi Jenderal Nyapres
Herzaky Mahendra Putra mengatakan, pada Pileg 2019, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjabat Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma). AHY diamanahkan untuk memimpin kampanye Pileg 2019.
Herzaky Mahendra Putra menjelaskan, AHY berkeliling ke seluruh pelosok nusantara. Bersinergi dan berkolaborasi dengan kader-kader di seluruh pelosok Indonesia.
“Benar-benar berkeringat, panas-panasan, hujan-hujanan, buat meningkatkan suara Partai Demokrat pada 2019. Alhamdulillah, berkat kerja keras dan perjuangan para kader yang dipimpin Mas AHY, Demokrat berhasil meraih 7,77%,” kata Herzaky Mahendra Putra.
Baca Juga: Demokrat di Kudeta?, Ini Sosok AHY Eks Pamen TNI Milenial Dengan Berderet Gelar Sarjana
