Tim DVI Kumpulkan Data Antemortem Keluarga Tragedi Sriwijaya Air SJ 182

- 11 Januari 2021, 16:41 WIB
PMI siapakan 100 kantong jenazah untuk evakuasi penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Posko Antemortem dibuka di Rumah Sakit Polri.
PMI siapakan 100 kantong jenazah untuk evakuasi penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Posko Antemortem dibuka di Rumah Sakit Polri. /

BERITA SUBANG-Tim Disaster Victim Identification (DVI) mulai menggali data keluarga korban tragedi Sriwijaya Air SJ182 dengan mengumpulkan data antemortem atau pengumpulan data identifikasi korban sebelum meninggal dunia, sejak Minggu 10 Januari 2021.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan data antemortem antara lain berupa data umum seperti nama, umur, berat badan, tinggi badan, dan aksesoris korban yang didaftarkan oleh pihak keluarga korban.

"Selain itu, juga data medis sebelum meninggal dunia, antara lain, warna kulit, warna dan jenis rambut, golongan darah maupun tanda spesifik sebelum meninggal. Sampai saat ini, proses pengumpulan data masih terus dilakukan," kata Brigjend Pol Rusdi dalam keterangan pers, Jakarta, Senin, 11 Januari 2021.

BACA Juga: Kopaska TNI AL Persempit Area Pencarian Black Box Pesawat Sriwijaya Air, Titik Kordinat Terdeteksi

Rusdi menghimbau kepada pihak keluarga mempersiapkan dokumen yang berhubungan dengan korban sebelum meninggal dunia. Misalnya ijazah yang ada sidik jari dari dokumen tersebut. Atau, surat-surat dokumen yang bisa menjelaskan korban sebelum meninggal dunia akan sangat bermanfaat bagi Tim DVI.

"Ijazah dan sebagainya, kan itu pasti ada sidik jari korban. Itu digunakan oleh tim untuk mencocokkan sidik jari yang ada pada ante mortem dengan sidik jari yang ditemukan contoh pada postmortem. Itu akan sangat membantu," ucap Rusdi.

Baca Juga: Pakaian Anak Penumpang Tragedi Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan

Ia menambahkan, semua data yang diberikan pihak keluarga, baik di Pontianak maupun di Jakarta, atau di daerah lain, akan diverifikasi kembali oleh ahli, sehingga menghindari terjadinya data ganda.

"Diharapkan tidak ada data ganda, sekali lagi, data yang ada akan diverifikasi, sehingga dipastikan tidak ada data ganda. Untuk sekarang, kerja tim belum mendapat kesulitan apa-apa. Mudah-mudahan, sampai akhir tugas dapat disampaikan dengan baik," kata Rusdi mengakhiri.

Halaman:

Editor: Edward Panggabean

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah