Pantai Utara Pulau Batam Tercemari Limbah Minyak Hitam, Nelayan Sulit Dapatkan Ikan

- 5 Januari 2021, 04:41 WIB
Beginilah penampakan minyak hitam yang mencemari pantai utara Pulau Batam.
Beginilah penampakan minyak hitam yang mencemari pantai utara Pulau Batam. /Dokumentasi Pemkot Batam/

BERITA SUBANG - Nelayan di pantai utara Pulau Batam, Kota Batam, Kepulauan Riau, kesulitan mendapatkan ikan akibat limbah minyak hitam mencemari pantai tempat mereka mencari nafkah.  

"Yang terdampak terutama wilayah Nuvasa Bay dan Nongsa Pantai, di dua tempat itu sepanjang satu km," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam Herman Rozie di Batam, seperti dikutip ANTARA Senin, 4 Januari 2021.

Berdasarkan data dari Dinas LH Kota Batam, jenis minyak yang mencemari pantai pada awal tahun 2021 ini ternyata berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Jadwal Tayang 26 Film Hollywood Terlengkap Tahun 2021 Beserta Link Trailer, Ada Matrix 4

Limbah kali ini lebih encer dan tidak tebal seperti biasanya.

Adalah suatu hal yang sering terjadi dimana nelayan di daerah pesisir Batam harus berkeluh kesah karena pantai tempat mereka melaut tercemar limbah minyak hitam yang terbawa dari laut internasional pada setiap musim angin utara.

Menurut Kadis Lingkungan hidup Herman, mengutip informasi dari Tim Spill Oil Kepri, limbah itu diduga berasal dari alur pelayaran.

Baca Juga: Saksi Suap Izin Ekspor Lobster Deden Deni Meninggal, KPK: Masih Banyak Saksi

Ada Kapal Tenggelam? Sedang Dicari! Kalau Ketemu Disuruh Ganti Rugi

Namun, ada juga laporan dari masyarakat yang menyebutkan minyak hitam tersebut berasal dari kapal yang tenggelam.

"Kami tugasnya mengambil sampel, kalau ada kapal yang tertangkap, sampelnya dicocokkan dengan limbah yang diambil," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Herman.

Ia menambahkan apabila pembuang limbah tertangkap maka akan diproses menurut hukum, yakni mempertanggung-jawabkan perbuatannya dan memberikan ganti rugi kepada masyarakat setempat.

Baca Juga: KPK Panggil Sekda Kabupaten Subang Aminudin, Ini Kasusnya!

Terpaksa Gotong Royong Dulu Bersihkan Pantai Rakyat

Menurut rencana, Dinas Lingkungan Hidup akan mengajak masyarakat bergotong royong membersihkan pantai rakyat. Untuk di pantai yang dikelola oleh pihak swasta, pemerintah akan meminta untuk partisipasinya sendiri.

Menurut Herman, berdasarkan "modeling backtracking" diperkirakan tumpahan minyak di Batam pada 3 Januari 2020, berasal dari area alur kapal.

Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyatakan meminta aparat terkait di laut dari Pemerintah Pusat mengambil tindakan tegas, agar pembuangan minyak di laut dapat ditangani dengan cepat.

"Mudah-mudahan, instansi di laut, Bakamla, Polair, Syahbandar kami minta koordinasi supaya pembuangan minyak tidak terjadi lagi," kata dia.

Baca Juga: Prabowo Berikan Ijin Bakamla Pegang Senjata Berkaliber Besar, Pengamat: UU Kelautan Harus Direvisi

Diwawancara ANTARA secara terpisah, warga Batam bernama Paul mengeluhkan pencemaran minyak yang terseret juga hingga ke pulau terluar NKRI, yakni Pulau Putri yang berlokasi di seberang Pantai Nongsa.

"Kami pergi memancing di Pulau Putri kemarin, ikan sampai tidak ada karena limbah," kata dia.

Editor: Muhamad Al Azhari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah