Jumlah Kiyai dan Tokoh NU Meninggal Dunia Naik Hampir Enam Kali Lipat di Tahun Pandemi Covid

- 27 Desember 2020, 13:18 WIB
PBNU mendapat bantuan Mobile Diagnostic Real Time PCR dari Kementrian BUMN. Bantuan ini diserahkan langsung Menneg BUMN (kiri) kepada Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj (kanan) di gedung PBNU, Jakarta, Senin 16 November 2020.
PBNU mendapat bantuan Mobile Diagnostic Real Time PCR dari Kementrian BUMN. Bantuan ini diserahkan langsung Menneg BUMN (kiri) kepada Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj (kanan) di gedung PBNU, Jakarta, Senin 16 November 2020. /Antara Foto/Dhemas Reviyanto/

BERITA SUBANG - Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia mulai dari bulan Maret hingga Desember 2020, ada sebanyak 234 kiyai dan tokoh dari Nahdlatul Ulama wafat.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Satkor Covid-19 Rabithah Ma'ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

"Pandemi ini sangat luar biasa ancamannya, ini mengancam keselamatan warga Nahdliyin terutama para kiyai kita," kata Ulun Nuha, Ketua Satkor Covid-19 RMI PBNU, seperti dikutip ANTARA ketika berbicara di Banda Aceh, Minggu, 27 Desember 2020.

Baca Juga: Natal Warga Indonesia di Amerika, Menag Yaqut Pastikan Beri Perlindungan Kepada Umat

Ia menambahkan angka 234 kiai pada masa pandemi adalah data per 24 Desember.

"Pada tahun 2019, para kiyai atau tokoh NU yang meninggal kurang dari 50 orang, hanya sekitar 40-an yang meninggal dunia pada tahun lalu," kata Ulun Nuha.

Namun, ia menegaskan, tidak semua kiyai tersebut meninggal dunia karena terpapar Covid-19. Angka tersebut menjadi signifikan karena pada masa pandemi ini lebih banyak kiyai yang wafat dibanding di masa sebelumnya.

Baca Juga: Menag Yaqut Cholil Qoumas : Tidak Terdaftar di Kemendagri, FPI Tidak Ada

Banyak Pesantren Terpapar Covid

Terkait angka penularan Covid-19 pada sistem pendidikan Islam dibawah naungan pesantren NU, Ulun Nuha mengatakan ada 112 pesantren NU yang terpapar Covid-19, dengan angka santri dan kiyai yang diketahui positif Covid-19 adalah sebanyak lebih dari 5.000 orang.

Dari angka sebesar itu, hanya dua santri meninggal dunia dan lebih banyak yang dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Sumbawa Barat Diguncang Gempa Magnitudo 4,5

PBNU, kata Ulun, telah membentuk Satgas NU peduli dengan melibatkan sejumlah badan otonom NU untuk melindungi warga Nahdliyin di NKRI dari ancaman pandemi.

"Amanah dari BUya Said (Said Aqil Siradj) kita fokus melindungi warga termasuk warga pesantren dengan berupaya melakukan edukasi untuk melindungi, serta melakukan kegiatan pendidikan, pelatihan, kampanye, audit kesehatan agar warga NU berdaya untuk menegakkan protokol kesehatan," demikian papar Ulun.

Editor: Muhamad Al Azhari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah