Network
BERITA SUBANG-Kementerian Agama (Kemenag) pada Direktorat Jendral Pendidikan Islam (Ditjend) telah mencairkan dana Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang bukan PNS, sejak 22 Desember 2020 lalu dengan cara di transfer ke masing-masing rekening, tanpa melalui pihak lain.
Nah, bagi guru agama bukan PNS yang ikut dalam program ini, apakah sudah mengetahuinya, pasalnya ada syarat, agar rekeningmu terisi uang transferan sebesar Rp.1,8 juta dari Pemerintah melalui Kemenag tersebut.
BACA Juga: Menag Yaqut Ingin Afirmasi Hak Syiah dan Ahmadiyah Tak Terusir Dari Kampungnya
Menurut Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI), Rohmat Mulyana mengatakan bagi para penerima BSU guru PAI bukan PNS harus mempersiapkan tahapan proses pencairannya dengan cara harus sudah tervalidasi pada aplikasi Siaga. Untuk cetak Kartu BSU sudah di buka sejak Rabu, 23 Desember 2020 pukul 08.00 WIB lalu.
"Dana BSU untuk guru PAI bukan PNS yang rekeningnya sudah tervalidasi pada aplikasi SIAGA, akan ditransfer secara bertahap mulai 22 Desember 2020,” kata Rohmat dalam keterangannya seperti dikutip pada Kemenag.go.id, Jakarta, Jumat, 25 Desember 2020.
BACA Juga: Bos Banser Sebut Jadikan Agama Inspirasi Bukan Aspirasi, Menag Bakal Buat Terobosan
Kata Rohmat untuk dana BSU setiap guru PAI bukan PNS, sebesar Rp1,8 juta itu akan dikenakan potongan pajak sebesar enam persen. BSU Guru PAI bukan PNS yang proses pencairannya melalui rekening penerima selain BTN, akan dikenakan biaya kliring sebesar dua ribu sembilan ratus rupiah.
"Berdasarkan hasil verifikasi dan validasi data, ada 79.181 Guru PAI bukan PNS Tahun 2020 yang berhak menerima BSU," ujar dia.
Adapun dari 79.181 guru PAI Non PNS yang akan menerima BSU, total anggaran yang disiapkan sebesar Rp.142.525.800.000. dengan rincian, kata Rohmat, sebanyak 68.035 BSU guru akan ditranser ke rekening yang sudah tervalidasi melalui aplikasi Siaga.
