Hamba Tuhan Rudy Salam, Kakak Aktor Roy Marten Meninggal Dunia, Begini Kesaksiannya

18 November 2022, 08:19 WIB
Hamba Tuhan Rudy Salam, Kakak Aktor Roy Marten Meninggal Dunia /

 

BERITA SUBANG-Aktor senior Rudy Salam yang juga merupakan hamba Tuhan meninggal dunia.

Kabar ini disampaikan saudara kandungnya, Roy Marten di akun Instagram pribadi pada Jumat 18 November  pagi seraya mengunggah sebuah foto kenangan.

Rudy Salam meninggal dunia pada Jumat 18 November 2022 sekitar pukul 06.04 WIB setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Harum Jakarta.

Kabar duka ini dibagikan Runa Ricci Salam,salah satu anak almarhum tanpa lewat Instagram Stories berlatar hitam pada hari yang sama. Ia menyebut

 Baca Juga: Sandal Lawas Steve Jobs Laku Dilelang Seharga Rp Miliar

Rudy Salam telah tidur di rumah Bapa tanpa rasa sakit.

“Tuhan yang memberi, Tuhan pula yang mengambil. Telah berpulang ke rumah Bapa di Surga, suami/ papa/ opa dan saudara kami tercinta, Rudi Salam pada hari Jumat, 18 November 2022 jam 06.04 WIB di RS Harum,” cuitnya.

Tertidur di rumah Bapa tempat di mana tidak ada kesakitan dan penderitaan. Kekallah kenangannya,” Runa Salam mengabarkan. Belum ada informasi lebih lanjut terkait pemakaman sang Hamba Tuhan.

“Disemayamkan di Rumah Duka PGI Cikini. Berita pemakaman akan menyusul. Kami yang berduka cita, Istri: Marina Gardena. Anak: Runa Ricci Salam-Suchit Suresh Thadani. Rama Perkasa Salam-Dyah Mayasari,” tulis Runa Salam.

Rudy Salam menikah dengan aktris Marina Gardena dan mempunyai dua anak, Runa Salam dan Rama Prakarsa Salam.

 Baca Juga: Mike Tyson dan Holyfield Rilis Permen Ganja Berbentuk Telinga

Hamba Tuhan

Rudy Salam merupakan salah satu aktor senior Indonesia. Di puncak kariernya, Rudy memutuskan untuk meninggalkan dunia akting dan membagikan hidupnya denganmenjadi pengkhotbah.

Rudy Salam dulunya dikenal sebagai aktor papan atas yang sering wara-wiri di layar kaca.

Karakter yang melekat pada dirinya adalah sosok bapak-bapak yang sering ia perankan di sinetron.

Saat popularitasnya mulai meningkat, Rudy malah meninggalkan profesi itu dan memutuskan untuk menjadi Gembala Tuhan. Diketahui bahwa Rudi Salamfokus menjadi pengkhotbah.

Mengutip kesaksian dari kesaksian-life.blogspot.com, Rudu Salam semasa muda merupakan seorang pelaut, di sebuah kapal turis berkeliling dunia.

 Baca Juga: Rektor Universitas IPB: Residu Pestisida Bikin Pria Melambai

Pekerjaan itu membuat kehidupannya hura-hura dan mengikuti jiwa muda saya.

“Uang yang ada hanya habis untuk berfoya-foya dengan perempuan di setiap pelabuhan yang saya singgahi,” ungkap Rudy.

Kemudian suatu waktu saat sedang di daratan, adik saya Roy Marten menawarkan saya untuk ikut bersama dia bermain film.

Sehingga sejak saat itulah, saya berpindah haluan menjadikan aktor sebagai pilihan pekerjaan saya. Kehidupan dunia perfilman tidak berbeda jauh dengan pelaut di kapal pesiar, bahkan mungkin lebih tidak terkendali lagi.

 

Karena merasa mampu mendapatkan pekerjaan sebagai aktor dengan mudah, hal ini membuat saya juga menjadi meremehkan kehidupan. Jalan hidup saya seakan tanpa tujuan dan tidak ada artinya.

Berbagai masalah timbul silih berganti, hanya karena hidup saya saat itu dekat dengan perzinahan dan perjudian.

Semuanya habis sia-sia, semua uang saya habis entah kemana. Sementara keluarga saya sendiri hampir tidak pernah menikmati penghasilan dari bermain film.

Saya ingat, keluarga saya hidup sangat sulit walaupun nama saya cukup terkenal dalam dunia perfilman.

 

Saya tidak menjadi ayah dan suami yang baik, dan tidak dapat mencukupi kehidupan keluarga. Kami tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap, hanya pindah-pindah kontrakan saja. Bahkan ada suatu masa dimana rumah yagng kami kontrak tidak punya kamar kecil, sehingga untuk buang air saja kami harus menumpang pada tetangga.

Saya tidak menyadari kesalahan saya pada saat itu, karena saya pikir menjalankan hidup itu, ya seperti ini, sehingga saya enjoy saja. Tetap berfoya-foya dan berjudi, walaupun hutang dimana-mana, dan keluarga hidup dalam kekurangan.

Tidak terpikirkan bahwa saya sedang hidup dalam dosa dan Tuhan tidak berkenan akan apa yang saya lakukan.

Saya tidak mengenal Tuhan itu siapa, dan tidak berpikir bahwa pengenalan akan Tuhan itu sangat penting.

 Baca Juga: Hotel The Gunawarman Diduga Jadi Markas Konsorsium 303

Karena saya saat itu ke gereja seperti biasa, walaupun tidak rajin kegereja. Sehingga tidak menjawab kerinduan saya akan damai sejahtera yang datang dari Tuhan.

 Sampai suatu hari saya bermimpi bertemu dengan seseorang yang berjubah merah datang pada saya. Rambut, wajahnya terlihat sangat kusut, dan dia juga terlihat sangat sedih.

Lalu saya bilang padanya, sepertinya saya pernah melihat anda tapi saya lupa dimana. Dia menjawab, ya, kau mengenal Aku.

Lalu saya bertanya lagi, kenapa wajahnya sangat susah seperti itu? Dia menjawab, itu karena Aku terlalu memikirkan kamu.

 

Saya langsung terbangun dari mimpi itu dan menyadari bahwa orang yang saya baru lihat dalam mimpi itu adalah Tuhan Yesus.

Saya menjadi menyesal, dan meminta ampun atas semua yang telah saya lakukan. Namun ternyata mimpi itu tidak menghentikan kebiasaan judi saya dan hal-hal jahat yang saya lakukan.

Pada tahun 1990, Roy mengadakan acara natalan di Salatiga. Kemudian saat acara natal dimulai, pendeta yang seharusnya berkhotbah belum datang juga.

Kemudian datang kabar kalau pendetanya mendadak sakit.Roy dan para pengurus acara itu langsung menoleh pada saya, mereka meminta saya yang khotbah.

 

Saya sangat terkejut, karena sebelumnya saya tidak pernah berkhotbah. Tapi ini keadaan darurat, maka saat itu sayapun berdoa sungguh-sungguh untuk Tuhan memberikan kemampuan saya berkhotbah. Dan ajaibnya entah kenapa, saya bisa berkhotbah dengan lancar saat itu.

 Memang sebelumnya, Oma saya pernah mengatakan bahwa ia mendapat penglihatan bahwa saya akan menjadi seorang pendeta dan pergi berkhotbah.

Tapi saya hanya tertawa menganggap itu sebuah hal yang lucu dan tidak mungkin terjadi. Tidak lama setelah itu, almarhum Melky Goeslaw juga pernah bertemu saya, dan berkata pada orang-orang sambil menubuatkan tentang saya, bahwa saya akan menjadi pengkhotbah.

Saya bersikap sama pada beliau, saya pikir itu hanya sebuah lelucon. Tapi ternyata itu semua sungguh terjadi, sungguh besar kasih karuniaNya terhadap orang seperti saya ini.

 

Dan setelah itu saya mulai diundang kemana-mana untuk menjadi pengkhotbah di acara-acara gereja dan persekutuan.

Namun sebenarnya tanpa orang ketahui hidup saya belum sungguh-sungguh didalam Tuhan.

Saya belum mengerti apa itu Kelahiran Baru dan pertobatan sesungguhnya. Ditengah kegiatan tambahan saya sebagai pengkhotbah, saya masih kadang-kadang melakukan dosa saya yang lama, yaitu perzinahan dan perjudian.

Saya sudah berusaha lepas, tapi masih sering jatuh lagi didalam dosa yang sama. Kedagingan saya masih sangat kuat dan berkuasa saat itu, sehingga mudah jatuh lagi dalam dosa.

 Baca Juga: Rekomendasi HP Merek Poco, Smartphone Terbaik dengan Harga Terjangkau

Kemudian sampai tahun 2004 saya menderita sakit, karena depresi dan kelelahan. Bukan hanya depresi biasa, tapi saya hampir mati karenanya.

Sepanjang hari saya menderita sakit kepala yang hebat, selalu ketakutan dan tidak dapat tidur di waktu malam.

Saya pergi kedokter mereka hanya bilang saya depresi, dan tidak banyak membantu kecuali memberi obat penenang.

Saya pergi pada beberapa hamba-hamba Tuhan untuk didoakan, mereka juga tidak banyak membantu saya, hanya menguatkan saya.

Saat saya hampir mati, Tuhan berbicara pada saya, bahwa semua penyebab penyakit saya adalah dosa.

 Baca Juga: Polisi Tangkap Mahasiswi Cantik Pelaku Adegan Threesome di Kebaya Merah

Saya diingatkan bagaimana saya sudah hidup melayani dengan berkhotbah tapi masih hidup didalam dosa. Saya masih merokok, masih suka main judi walau kecil-kecilan, dan berzinah. Saya disadarkan bahwa penyebab penyakit tidak lain adalah dosa, penyakit yang kelihatan melalui gejala-gejala, itu semua karena manifestasi dosa.

Teguran itu membuat saya betul-betul bertobat dan tidak mau main-main lagi, untuk hidup di dalam Tuhan.

Saya bertobat dan meninggalkan semua dosa saya yang lama oleh karena anugerahNya. Dua setengah tahun saya mengalami sakit tersebut, setelah saya sungguh-sungguh bertobat, maka sayapun disembuhkan oleh Tuhan Yesus.

Sejak peristiwa itu, dan setelah saya bertobat sungguh-sungguh, Tuhan mulai memberikan saya talenta kesembuhan.

Orang-orang yang saya doakan mendapatkan mujizat kesembuhan. Mulai dari keluarga dekat yang saya doakan, mereka semua sembuh secara ajaib, dan berita ini tersebar pada banyak orang, sehingga saya sering dipanggil untuk melayani mujizat kesembuhan.

Kalau saya ceritakan semua kesaksian-kesaksian bagaimana orang-orang disembuhkan secara ajaib oleh kuasa Tuhan, tidak akan cukup untuk ditulis disini.

 Baca Juga: Penginjil Dunia David Yonggi Cho Meninggal Dunia, Buku “Dimensi keempat” jadi Legacy

Kalau banyak hamba Tuhan khawatir akan kehilangan jemaat dan tidak lagi disukai orang, saya tidak peduli akan hal itu.

Apapun yang Tuhan sampaikan pada saya, itu juga yang saya sampaikan pada orang, saya tidak peduli reaksi mereka menyukai atau tidak pesan tersebut. Yang penting bagi saya adalah, saya sudah melakukan tugas.

 Saat melihat apa yang Tuhan perbuat dalam kehidupan saya, sungguh saya terkagum akan kasihnya, bagaimana saya yang sudah begitu berdosa ini tapi ia masih mengampuni saya, mengasihi saya bahkan memberikan talenta sebesar ini.

Saya menjadi takut padaNya, bukan karena takut akan penghakimanNya, tapi takut akan kasihNya yang sungguh luar biasa dalam kehidupan saya.

Siapalah saya ini, saya tidak pintar, layak ataupun berkenanpun tidak tapi ia melakukan hal-hal ajaib dalam kehidupan saya.

 Baca Juga: Mayat Hidup Kembali di Bogor, Cuma Akal-akal untuk Hindari Debt Collector

Bila kita ingin mendapatkan mujizat, kuncinya hanya satu jangan ragu. Kita kebanyakan ragu, tidak sungguh percaya, dan mengemukakan banyak alasan dan berargumen itulah yang menjadi penghalang berkat dan mujizat.

Rancangan Allah adalah rancangan damai sejahtera, bukan kecelakaan atau kesakitan. Semua sakit berasal dari si Iblis dan dosa kita.

Untuk itu datanglah pada Tuhan Yesus, akuilah semua dosa kita, bertobat dari dosa-dosa tersebut, maka pasti sesuai janji Tuhan, kita akan disembuhkan.

Saya bukan asal bicara mengatakan hal ini, saya sudah mengalaminya dan menyaksikannya saat ini. Bila kita melakukan hal itu, mujizat akan nyata menjadi milik kita.

 

RIP Biji Mata Tuhan, Rudy Salam, bahagia dalam pelukan Tuhan***

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler