Dukung Polije Dirikan Prodi D4 Produksi Media, Direktur Portal Jember Group: Harus Bisa Cetak Pengusaha Media

27 Juli 2022, 03:53 WIB
Portal Jember Group dukung Politeknik Negeri Jember dirikan Prodi D4 Produksi Media: Lulusannya harus bisa jadi pengusaha media. /Portal Jember/ Angga Juli Setiawan.

 

BERITA SUBANG - Portal Jember Group dukung rencana Politeknik Negeri Jember atau Polije mendirikan program strudi baru Prodi D4 Produksi Media.

Kelak, Prodi D4 Produksi Media Polije harus bisa mencetak lulusannya menjadi pengusaha media agar menciptakan banyak lapangan kerja.

Hal itu ditegaskan Direktur Portal Jember Group Hari Setiawan saat memberikan pemaparan di workshop Polije dalam rangka mendirikan program studi Prodi D4 Produksi Media Polije, Selasa 26 Juli 2022.

Workshop digelar Polije menggandeng Portal Jember Group --dalam kapasitas praktisi industri media, untuk memenuhi salah satu langkah dasar mendirikan program studi baru Prodi D4 Produksi Media.

Baca Juga: Ahli Sebut Tak Ada Sanksi Pidana Pemberian IUP Oleh Maming, Denny: DPO Tak Gugurkan Praperadilan

Hasil workshop itu akan menjadi bahan untuk penyusunan proposal dan kurikulum mendirikan Prodi D4 Produksi Media Polije.

Ketua Jurusan Bahasa, Komunikasi dan Pariwisata Polije Enik Rukiyati menegaskan agenda workshop yang dilakukan bersama dengan Portal Jember Group untuk meminta masukan dari praktisi industri media.

"Kebutuhan SDM di era digital saat ini sangat banyak sekali, maka dari itu Polije melalui Jurusan Bahasa, Komunikasi dan Pariwisata ini membentuk program studi baru yakni D4 Produksi Media," ucap Enik Rikiyati usai workshop.

"Sehingga nantinya dalam penyusunan proposal dan kurikulum yang akan dipakai sesuai dengan kondisi serta perkembangan teknologi media yang berkembang," imbuh Enik Rukiyati.

Baca Juga: Presenter Cantik Brigita Manohara Aku Telah Kembalikan Uang yang Diterima dari Bupati Memberamo Tengah Papua

Menurutnya, agenda workshop Polije dengan Portal Jember Group itu digelar untuk menciptakan link and match kompetensi lulusan dengan dunia industri.

Sehingga, imbuh Enik, lulusan D4 Produksi Media Polije nanti memiliki keunggulan di industri media tanah air.

Polije berharap bisa memotret kompetensi yang dibutuhkan oleh industri media digital.

Maka dari itu, Polije berharap program studi baru Prodi D4 Produksi Media dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Yang mana, kata Enik, hal ini sangat dibutuhkan oleh industri besar media digital, seiring dengan jumlah kebutuhan pengguna teknologi yang juga semakin masif.

Selanjutnya, menurut Enik, masukan langsung dari praktisi media seperti Portal Jember Group, akan sangat membantu dalam penyusunan proposal dan kurikulum yang akan dikirimkan Polije kepada Pemerintah Pusat.

"Sembari kita melakukan studi banding di kampus lain serta melakukan studi literasi tentang produksi media," tuturnya.

"Karena kita ini vokasi, maka butuh praktisi yang memang terjun langsung di industri media, sehingga bisa related dengan perkembangan teknologi yang digunakan dalam sebuah media," urai Enik.

Mengamini keterangan Enik Rukiyati, menurut Direktur Portal Jember Group --Hari Setiwan, sesuai arah media di masa depan, kampus harus mampu menyediakan lulusan sesuai perkembangan kebutuhan industri media digital.

Jadi catatan penting bagi Hari Setiawan, lulusan Prodi D4 Produksi Media Polije jangan hanya mengisi ceruk pekerja media.

Ditegaskannya, lulusan Prodi D4 Produksi Media Polije harus jadi pengusaha media.

"Saya berharap besar output D4 Produksi Media ini bukan sekadar mencetak lulusan yang pandai menulis, membuat video dan semacamnya saja. Itu penting. Tapi, yang lebih penting harus mencetak pengusaha media," tegasnya.

"Jika menjadi pengusaha media, ia akan menciptakan lapangan kerja yang banyak. Dan ini dibutuhkan oleh Indonesia di masa depan," imbuh Hari Setiawan.

Lebih lanjut untuk mencapai kualitas kompetensi pemenuhan kebutuhan tersebut, Hari mendorong tim penyusun D4 Produksi Media Polije bisa mencetak lulusan yang memenuhi konsep media business competence architecture.

Konsep media business competence architecture mencakup basic competency, intermediate competency, top competency, dan value creation.

Basic competency meliputi unsur kedisiplinan, komitmen, konsistensi, karakter, dan integritas.

"Namanya saja basic, semua komponen ini penting dimiliki pengusaha, apa pun bisnisnya. Maka hal-hal ini harus diakomodasi dalam kurikulum," terangnya.

Berikutnya adalah intermediate competency, meliputi pengelolaan SDM, pengorganisasian tim, dan pengelolaan jaringan.

Sedangkan top competency, kata Hari, "Meliputi strategi dan analisis konten, periklanan, perencanaan keuangan bisnis, dan manajemen event".

Di puncak itu semua, tandasnya, adalah pengusaha media harus bisa mengidentifikasi apa value preposition, agility, dan membuat business canvas model.

Bahkan bisnis media bisa dilakukan skala usaha mikro kecil menengah atau UMKM.

Ia kemudian menyebut nama Pikiran Rakyat Media Network dan Promedia Teknologi Indonesia sebagai model media bisnis yang bisa berhasil di daerah.

"Jika selama ini sebagian besar uang bisnis media berputar di Jakarta, dengan kolaborasi bisnis media antara PRMN dan Promedia bersama para mitranya, miliaran uang bisnis media sekarang bisa berputar di daerah," terang Hari Setiawan.

Ditandaskan Direktur Portal Jember Group dan Jatim Network Group ini, "Dengan adanya PRMN dan Promedia Teknologi Indonesia, terbukti bahwa bisnis media bisa dibentuk dalam skala UMKM".

Dapatkan berita terkini, informasi terbaru dan kabar terkini dari BeritaSubang.com melalui Google News.

***

Editor: Muhamad Al Azhari

Tags

Terkini

Terpopuler