Kilas Balik Komentar Wali Kota Bogor Tahun Lalu Terkait Kebocoran Pipa Air Tirta Pakuan, Kok Bocor Lagi?

18 Maret 2022, 05:04 WIB
Ilustrasi meteran air PDAM. /Dok. ANTARA/Linna Susanti/

BERITA SUBANG - Bocornya Pipa Air Perusahaan Umum Daerah Tirta Pakuan nampaknya bukan hal yang luar biasa buat Perumda ini, begitu pun pengumuman bocornya pipa distribusi utama jenis ACP di Jalan Ir H. Djuanda, Kota Bogor baru-baru ini. 

Diumumkan secara resmi dan diunggah melalui website resmi Perumda Tirta Pakuan, bocornya pipa distribusi utama air disebut berdampak ke tujuh wilayah, yakni Jalan Pajajaran, Jalan Harupat, Jalan Salak, Taman Kencana, Lodaya, Bogor Baru dan Malabar Kecamatan Bogor Tengah.

Perumda Tirta Pakuan mengakui kebocoran tersebut berdampak ke tujuh wilayah di sekitar pusat kota dan sedang dalam perbaikan.

"Harusnya sudah mengalir kemarin malam, kami cek ulang," ujar Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Rino Indira Gusniawan, saat dikonfirmasi ANTARA di Kota Bogor, Kamis 17 Maret 2022.

Baca Juga: Pipa Distribusi Air Perumda Tirta Pakuan Bocor di Kota Bogor, Dirut Rino Indira Gusniawan Cuma Komentar Begini

Sebagai catatan kilas balik. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto sebenarnya pernah menekankan perlu ada solusi mengantisipasi gangguan pelayanan air minum akibat dari kebocoran pipa air Perumda Tirta Pakuan yang waktu itu terimbas oleh dua kali kelalaian teknis pembangunan jalur kereta api rel ganda Bogor-Sukabumi. 

Bima Arya dalam pertemuan dengan pimpinan dua perusahaan terkait yakni Perumda Tirta Pakuan dan PT Adhi Karya Persero Tbk, di Kota Bogor, tahun lalu pernah membahas kendala dan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengatasi agar kebocoran pipa tidak terjadi lagi.

Tahun lalu, tepatnya bulan Juli 2021, terjadi kebocoran pipa transmisi air baku berkapasitas 1000 mm Perumda Tirta Pakuan telah terjadi di jalur Intake Ciherang Pondok-IPA Dekeng di kawasan Gunung Gadung, Kelurahan Genteng, Kecamatan Bogor Selatan.

Kebocoran tepatnya di Jalur pembangunan rel ganda kereta api Bogor-Sukabumi di Ciomas.

Baca Juga: Ketika Bupati Bogor Ade Yasin Bilang 1.690 Imigran Asing 'Sangat Mengganggu' Pariwisata di Puncak, Nah Lho!

Tiga bulan kemudian, terjadi kembali dengan tingkat kebocoran halus dengan pengerjaan perbaikan selama satu minggu seperti diberitakan ANTARA.

"Saya melihat sudah ada langkah-langkah supaya kebocoran tidak terjadi lagi, ini sangat merugikan konsumen, jangan sampai jadi masalah hukum," kata Bima Arya kala itu.

Bima menyampaikan hasil pertemuan dengan kedua perusahaan itu telah didapatkan pemetaan titik- titik rawan kebocoran, yaitu setiap persimpangan yang menyebabkan himpitan antara pembangunan jalur kereta dengan pipa transmisi PDAM.

Perusahaan juga wajib segera menginformasikan antisipasi kepada masyarakat, sehingga publik bisa tahu apa persoalan yang terjadi, katanya.

Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Rino Indira Gusniawan juga pernah mengatakan akan meningkatkan pembinaan kepada karyawannya untuk meminimalisasi dampak kepada konsumen atas segala kendala yang dihadapi.

"Kami coba tingkatkan," ujarnya.

***

Editor: Muhamad Al Azhari

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler