Dubes Australia Penny Williams Temuai Kepala PPATK Puji Kerjasama Penanganan TPPU dan Pendanaan Terorisme

3 September 2021, 10:02 WIB
Duta besar perempuan pertama Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM mengelar pertemuan dengan Kepala PPATK Dian Ediana Rae, Kamis 2 September 2021. /Foto: Humas PPATK/

 

BERITA SUBANG - Duta besar perempuan pertama Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM mengelar pertemuan dengan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Dian Ediana Rae, di Kantor PPATK, Kamis 2 September 2021.

Pada pertemuan kedua belah pihak itu untuk membahas kerja sama bilateral yang telah terjalin antara Pemerintah Australia dengan Pemerintah Indonesia, khususnya dengan PPATK.

"Kerja sama yang terjalin antara Australia dan Indonesia, dalam hal kontra-terorisme, penegakan hukum, termasuk anti pencucian uang dan pendanaan terorisme telah berjalan dengan baik dan memberikan kontribusi bagi kedua belah pihak, dan juga bagi kawasan Asia Pasific,” ucap Penny dalam pertemuannya.

Kata Penny pertemuan itu membahas beberapa hal terkait kerja sama yang telah terjalin, diantaranya mengenai kelanjutan kerja sama PPATK-AUSTRAC Partnership Program (PAPP), kelanjutan kerjasama Australia dan PPATK dalam Counter Terrorism Financing Summit (CTF), penegakan hukum, serta dukungan terhadap berbagai inisiatif PPATK.

“Sebagai negara yang bertetangga dan telah bekerja sama sekian lama, Australia akan mendukung Indonesia dalam berbagai hal terutama terkait peningkatan pertukaran informasi intelejen kedua negara," tuturnya.

Baca Juga: Buron Sejak 2015, Kejati DKI Tangkap Markus Suryawan Terpidana Korupsi dan TPPU Miliaran Rupiah di Askrindo

Sekaligus, kata dia inisiatif baru PPATK seperti Public Private Partnership (PPP), dalam hal penegakan hukum, peningkatan kemampuan analis terkait pengetahuan intelijen keuangan dan teknik analisis intelijen keuangan melalui Intelligence Fundamental Course (IFC) dan Financial Intelligence Analyst Course (FIAC).

"Serta pertukaran analis multilateral untuk mendorong kolaborasi operasional yang nyata dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui program-program inovatif seperti ini,” ucap Penny.

Sebelumnya Penny sempat menemui Presiden Joko Widodo untuk menyerahkan Surat Kepercayaan atas penempatannya sebagai Duta Besar Australia untuk Indonesia, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 1 September 2021.

Penny meraih gelar magister antropologi terapan dan pembangunan partisipatif yang fasih berbahasa Indonesia ini sebelumnya melakukan pertemuan dengan Kepala PPATK, Dian Ediana Rae, untuk membahas kerja sama bilateral yang telah terjalin antara Pemerintah Australia dengan Pemerintah Indonesia, khususnya dengan PPATK.

Penny melihat hubungan antara Australia dan Indonesia sangat dekat secara historis dan sangat strategis, terutama dalam penanganan Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme.

“Kerja sama yang terjalin antara Australia dan Indonesia, dalam hal kontra-terorisme, penegakan hukum, termasuk anti pencucian uang dan pendanaan terorisme telah berjalan dengan baik dan memberikan kontribusi bagi kedua belah pihak, dan juga bagi kawasan Asia Pasific,” ungkapnya.

Sementara, Kepala PPATK, Dian Edian Rae, menilai kunjungan yang dilakukan Dubes Australia kepada PPATK menunjukkan perhatian Pemerintah Australia terhadap peran dan kedudukan PPATK sebagai lembaga intelijen keuangan Indonesia.

Dian menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kerja sama yang telah terjalin selama ini, terutama antara Australia melalui AUSTRAC dan PPATK.

“Setahu saya sudah belasan tahun kerja sama ini terjalin, terutama dalam hal penanganan pencucian uang dan pendanaan terorisme. Berbagai tindak kejahatan ekonomi lintas negara (transnational crimes)," kata Dian.

Baca Juga: West Java Investment Summit: Kepala BKPM Sebut Australia Bakal Bangun Rumah Sakit 1 Miliar Dolar

Kata dia meski di masa pandemik ini, semakin meningkat dan dengan modus yang semakin canggih. Hal ini harus menjadi perhatian bagi PPATK dan tentunya Austrac, Australia sebagai salah satu partner handal dalam hal penegakan Rezim Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.

Dirinya menambahkan bahwa saat ini Indonesia juga tengah mempersiapkan diri untuk penilaian Mutual Evaluation Review (MER) oleh Financial Action Task Force (FATF) untuk menjadi anggota FATF.

“Indonesia telah mempersiapkan diri untuk menghadapi MER FATF yang rencananya akan diselenggarakan mulai awal bulan November 2021, dan baru-baru ini kami telah menyelenggarakan Mock Interview sebagai pemantapan diri ketika menghadapi para asesor, dan Australia banyak memberikan kontribusi” kata Regional Representative Kawasan Asia Pasific The Egmont Group ini.

Dian menilai dibawah Dubes Ms Penny ini hubungan Indonesia dan Australia akan berjalan semakin baik.

"Beliau bukan saja diplomat karir tapi juga beliau memiliki pengalaman tinggal dengan keluarga Indonesia, dan bersekolah di SMA di Jakarta selama satu tahun. Program pertukaran pelajaran dalam intercultural programs seperti ini akan sangat membantu beliau didalam berkomunikasi dan memahami budaya Indonesia secara lebih baik," ucapnya.

Pengalaman Penny kata Dian, ketika mengikuti program pertukaran pelajar (student exchange) di Indonesia, hampir bersamaan waktunya di Amerika Serikat pada masa sekolah SMA dulu. Mungkin karena persamaan chemistry ini yang membuatnya bisa berbicara lama dengan topik yang beragam walaupun ini merupakan pertemuan pertama dengan Penny.***

Editor: Edward Panggabean

Tags

Terkini

Terpopuler