BERITA SUBANG - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla (JK) meminta pengurus masjid membuka kemungkinan untuk melaksanakan sholat Tarawih secara bergiliran dan membagianya dalam dua shift.
Hal ini, untuk memberi kesempatan kepada seluruh umat muslim untuk menjalankan sholat Tarawih saat bulan Ramadhan, tetapi dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
JK menyebut adanya ketentuan jaga jarak membuat daya tampung masjid menurun menjadi hanya 40 persen dari daya tampung sebenarnya.
Baca Juga: Ini Fatwa MUI Terkait Vaksinasi Covid-19 di Bulan Ramadhan
"Untuk itu, kita harus memberi kesempatan jamaah yang lain untuk melaksanakan ibadah sholat Tarawih dengan membaginya menjadi 2shift," kata JK dalam keterangan tertulisnya, Selasa 23 Maret 2021.
JK juga mengingatkan protokol kesehatan tetap dilaksanakan di dalam masjid, apalagi menjelang bulan suci Ramadhan.
Menurut JK, tahun ini masjid sudah bisa dipakai untuk sholat Tarawih selama memberlakukan protokol kesehatan yang baik.
Baca Juga: MUI Ingatkan Masyarakat Tidak Terperdaya Modus Menggandakan Uang
Baca Juga: Pengamat Politik Ingatkan Suami Puan Maharani Tidak Aji Mumpung Garap Proyek Pemerintah
Mulai dari menggunakan masker, rajin mencuci tangan, membersihkan masjid secara berkala, membawa sajalah sendiri, hingga menjaga jarak shaf sholat.
"Maknanya apa? Tentu, mempunyai makna sebagian umat tidak bisa tertampung karena harus mengikuti aturan jaga jarak. Untuk itu, apabila memang diperlukan demi mengakomodasi jamaah yang mau sholat Tarawih, bisa dilaksanakan dua kali atau 2shift,"kata JK.***