Densus 88 Bongkar Pusat Latihan Jaringan Teroris Di Semarang

27 Desember 2020, 19:56 WIB
Densus 88 Polri menemukan lokasi diduga pusat latihan Jaringan Teroris dari Jamaah Islamiyah di Jawa Tengah /Divisi Humas Mabes Polri/Foto: PMJ News/Divisi Humas Polri

BERITA SUBANG-Densus 88 Anti Teror Polri membongkar pusat latihan Jaringan Teroris diduga dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI) di sejumlah lokasi di Jawa Tengah, baru-baru ini.

Tim Densus 88 saat melakukan operasi itu menemukan sebuah rumah berbentuk villa dengan dua lantai, diduga lokasi rumah yang terletak di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah sebagai tempat latihan dari kelompok JI tersebut.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan anggota yang dilatih untuk terampil membela diri dan penggunaan pedang serta samurai, selain itu pola penyergapan dan perakitan bom.

BACA Juga: Terduga Teroris Bom Bali I yang Ditangkap Ternyata Juga Berperan Membentuk Special Taskforce

"Salah satu pelatihnya adalah teroris Joko Priyono alias Karso yang ditunjuk sebagai pelatih oleh Amir atau Pimpinan JI Para Wijayanto," tutur Argo, kepada wartawan seperti dikutip dari PMJ News, Jakarta, Minggu, 27 Desember 2020.

Sekedar mengingatkan, Karso ditangkap pada 2019 lalu dan telah berstatus narapidana dengan masa hukuman 3,8 tahun penjara.

Lanjut Argo, adapun lokasi ini menjadi tempat pelatihan para generasi muda Jamaah Islamiyah itu didik dengan pola militer sebagai pasukan yang diinginkan pemimpin jaringan JI tersebut. Pencarian anggota dilakukan secara profesional dari anak-anak muda cerdas yang umumnya direkrut dari pondok pesantren dengan ranking 1-10.

BACA Juga: MIT Berulah 4 Warga Sigi Tewas, Perpres Pelibatan TNI Tumpas Teroris Urung Rampung

"Nantinya, mereka dijadikan pemimpin masa depan JI. Dari rumah itu para anggota muda dilatih bela diri dan persenjataan hingga simulasi penyerangan pasukan VVIP," ungkap Argo.

Jendral Bintang dua itu menambahkan, tiap angkatan diambil antara 10 sampai 15 orang dari Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa. Total 95 orang yang sudah dilatih dan terlatih. Generasi muda ini dilatih bela diri penggunaan senjata tajam seperti samurai dan pedang.

"Termasuk juga menggunakan senjata api dan dilatih menjadi ahli perbengkelan, perakitan bom, ahli tempur sampai ahli sergap (penyergapan) yang mereka sebut sebagai pasukan khusus dengan seragam khusus,” papar Argo.

BACA Juga: DPR Dorong Pemerintah Libatkan TNI Berantas Aksi Teroris

Rumah yang disewa mirip villa itu, para anggota baru di karantina, saat ini kata Argo, sudah ada 7 angkatan, sebanyak 96 anggota muda yang dilatih di sejumlah Sasana yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Tengah.

“Setelah pelatihan disini, generasi muda ini selanjutnya dikirim ke Suriah untuk mendalami pelatihan militer dan perakitan senjata api serta bom. Mereka mempersiapkan generasi muda ini dengan tujuan untuk menjadi pemimpin masa depan jaringan (JI) ini,” jelasnya.

BACA Juga: 100 Personil Gabungan Kejar Kelompok Teroris MIT pimpinan Ali Kalora

Selama proses perekrutan dan pelatihan tersebut, sudah banyak anggota JI yang dikirim ke Suriah sejak 2013 hingga 2018 dengan dana yang sudah disiapkan oleh jaringan tersebut.***

Editor: Edward Panggabean

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler