Dampak Pandemi, BPS Catat Wisatawan Mancanegara Tahun 2020 Landai

1 Desember 2020, 14:46 WIB
Isutrasi Wisatawan domestik menjelajahi Jam Gadang Bukit Tinggi, Sumatera Barat. /beritasubang.pikiranrakyat.com/Edward Panggabean


BERITA SUBANG-Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jumlah kunjungan turis asing di 2018-2020 lihat pergerakannya masih landai sampai Oktober. Data terakhir 158,2 ribu wisatawan mancanegara atau 158.200 orang dibandingkan bulan lalu, naik 4,57 persen atau dibandingkan September 2020.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto dalam keterangan persnya, Jakarta, Selasa, 1 Desember 2020.

"Jumlah kunjungan turis asing di 2018-2020 kita lihat pergerakannya masih landai sampai Oktober. Data terakhir 158,2 ribu wisman atau 158.200 orang dibandingkan bulan lalu naik 4,57 persen atau dibandingkan September 2020," ujarnya.

Kata Santoso, terkait dengan Covid-19 ini tentu saja beberapa negara sudah mengalami pelonggaran, di negara lain pengetatan, ini menyebabkan turis asing berpikir untuk masalah kesehatan.

"Kerja sama di antara kita terkait degan selalu prokes (Protokol Kesehatan) menjadi suatu keharusan kalau ingin ekonomi bergerak," tuturnya.

BACA: Bukit Pamoyanan Subang Wisata Asyik ke Negeri Diatas Awan Tempatnya Berswafoto

Secara bulanan menurutnya naik 4,5 persen dibandingkan tahun lalu kondisi masih normal, masih -88,25 persen. Pemerintah masih harus terus mengajak warganya untuk disiplin terkait Prokes tersebut.

"Kemudian, jumlah turis asing menurut pintu masuk jalur transportasi, sebagian besar masih lewat darat 99.700 orang dari 158.200 atau 63 persen. Kemudian, lewat laut 29 persen atau 45 ribu turis, sedangkan Udara 8 persen atau 12.800 orang," tuturnya.

Meski demikian, kata dia jika di total tentunya masih jauh dari kondisi normal, pada tahun 2019 jika ditilik dari data pintu masuk Bandara Soekarno Hatta terjadi peningkatan secara bulanan 40,4 persen.

"Dari Bandara Kualanamu, 47,22 persen. Sementara pintu masuk Batam, Tanjung Benoa dan Entikong masih turun," ungkapnya.

BACA: Mengintip Keindahan 5 Curug di kabupaten subang

Dia menjelaskan untuk turis asing dari Timor Leste 52,3 persen atau 82.800 wisatawan mancanegara, Malaysia 29,1 persen atau 46 ribu, Tiongkok 4,2 persen atau 6.700 orang. Lainnya di luar 3 negara itu sebesar 14,3 persen atau 22,7 ribu.

"Kemudian, secara tahunan Timor Leste masih -8,07 persen, Jerman, Selandia Baru dan Australia turun lebih dari 100 persen. Secara bulanan, negara Meksiko mengalami peningkatan," ucapnya.

Setianto menambahkan, secara kumulatif dari bulan Januari sampai Oktober 2020 wisman masuk Indonesia sebanyak 3,718.221 orang atau 72,35 persen. Ini mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama di tahun 2019.

"Sedangkan di tingkat hunian kamar meningkat untuk hotel kelas bintang, pada bulan September sebanyak 32,12 persen, naik pada bulan Oktober sebanyak 37,48 persen," papar dia.

Setianto mengakui trend wisman belum banyak peningkat, namun peningkatan ini dipengruhi oleh turis domestik sebesar 5,36 poin, dan secara tahunan minus 19,29 poin.

Sedangkan dibidang transportasi, pada bulan Oktober penumpang domestik melalui jalur udara naik secara bulanan 17,33 persen dari 1,89 juta orang ke 2,22 juta orang. Untuk, penerbangan Internasional sebanyak 0,04 juta orang, naik dibandingkan September 2020, 13,53 persen.

"Untuk angkutan Kereta Api, tren naik, dari 11,43 juta penumpang pada bulan September 2020, naik menjadi 11,94 juta pada bulan Oktober atau meningkat 4,45 persen secara bulanan," tuturnya.

Sedangkan, angkutan barang dengan mengunakan Kereta Api, turun 6,78 perseb secara bulanan, begitu juga secara tahunan turun 14,64 persen. Bila di Kumulatifkan tahun 2020 sebesar 5,38 persen.

Sementara angkutan barang melalui jalur Laut, kata dia mengalami kenaikan
secara bulanan, untuk penumpang naik 3,11 persen melalui kapal laut. Jauh dari kondisi normal 2019 baik Year on Year (YoY) dan kumulatif secara tahunan turun 46,26 persen, Kumulatif tahun 2020 sebesar 40,28 persen.

"Yang menarik barangkali untuk angkutan barang pada transportasi laut: trennya pada Mei 2020 mencapai 21,71 juta ton, Oktober jadi 27,31 ton secara bulanan naik 2,74 persen. Secara yoy dan kumulatif melampaui 2019, bahkan 2018 dimana yoy 6,16 persen, dan Kumulatif 1,06 persen," tandasnya.***

Editor: Edward Panggabean

Tags

Terkini

Terpopuler