Hindari Konsumsi Gorengan Secara Berlebihan Selama Bulan Puasa

- 17 April 2021, 07:47 WIB
Ilustrasi gorengan
Ilustrasi gorengan /tangkapan layar youtube.com/ 야미보이 Yummyboy

BERITA SUBANG - Sudah sejak lama gorengan menjadi makanan favorit masyarakat di Indonesia. Rasanya yang nikmat dan tekstur yang menggoda membuat banyak orang tetap mengonsumsinya.

Hanya sesekali mengonsumsi mungkin tidak akan menyebabkan masalah kesehatan serius. Namun, terlalu sering akan berbahaya bagi kesehatan kita.

Berikut penyebab gorengan selalu dianggap sebagai makanan yang buruk untuk kesehatan:

Baca Juga: Ini Kiat Membangunkan Anak Saat Sahur

  1. Tinggi kalori

Gorengan biasanya dimasak dengan minyak yang banyak. Cara pengolahan ini mengakibatkan jumlah kalori  bertambah. Selain itu, gorengan biasanya terbuat dari tepung yang kaya kalori dan lemak.

Misalnya, satu porsi kentang panggang biasanya mengandung 93 kalori dan 0 gram lemak. Jika digoreng, kalori menjadi 319 kalori dan 17 gram lemak.

Baca Juga: Wow, Harga Ethereum Tembus Rekor Rp30 Juta, Kemungkinan Besar Masih Naik Lagi Lho

  1. Tinggi lemak trans

Makanan yang digoreng dimasak dengan minyak pada suhu yang sangat tinggi. Proses ini akan memicu pembentukan lemak trans. Makanan yang digoreng sering kali dimasak dengan minyak sayur yang telah diproses dan mengandung lemak trans sebelum dipanaskan.

Tentunya, cara ini akan membuat gorengan menjadi makanan yang tinggi lemak trans di dalamnya. Padahal, lemak trans juga dikaitkan dengan peningkatan risiko banyak penyakit, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes dan obesitas.

Baca Juga: Ini Dugaan Menteri Pembuat Gaduh yang bakal di Reshuffle Jokowi

3. Mengandung Akrilamida

Akrilamida adalah zat beracun yang dapat terbentuk dalam makanan selama memasak dengan suhu tinggi, seperti menggoreng atau memanggang. Zat ini dibentuk oleh reaksi kimia antara gula dan asam amino yang disebut asparagine.

Halaman:

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x