Renungan Harian Katolik 23 Juli 2022: Mana Gandum, Mana Ilalang

- 22 Juli 2022, 19:06 WIB
Ilustrasi Renungan Harian Katolik Hari Ini.  Mana Gandum, Mana Ilalang
Ilustrasi Renungan Harian Katolik Hari Ini. Mana Gandum, Mana Ilalang /Pexels/


BERITA SUBANG - Renungan Harian Katolik 23 Juli 2022 lengkap dengan Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bacaan Injil dan doa harian.

Bacaan Pertama di Renungan Harian Katolik 23 Juli 2022 adalah  Yer. 7:1-11

Mazmur Tanggapan di Renungan Harian Katolik 23 Juli 2022 adalah Mzm 84:3.4.5-6a.8a.11

Bacaan Injil di Renungan Harian Katolik 23 Juli 2022 adalah Mat. 13:24-30

Berikut Renungan Harian Katolik 23 Juli 2022:

Baca Juga: Oknum Pengusaha Diduga Jual Batubara Ilegal, Haris Azhar: Bakal Proses Secara Hukum

Perlu waktu yang cukup lama untuk membedakan ilalang dan gandum. Perlu kesabaran dan kemauan untuk menunggu sampai pada waktunya sebuah kebenaran terungkap, yakni mana yang gandum dan mana yang ilalang.

Tindakan yang terburu-buru akan mempunyai akibat bahwa orang tidak mampu membedakan mana yang ilalang dan mana yang gandum. Salah persepsi bisa menjadi sumber kehancuran bagi gandum yang seharusnya bisa berbuah.

Salah pandangan dapat menyebabkan gandum ikut tercabut. Maka dari itu diperlukan saat yang tepat untuk melihat dengan jelas mana yang gandum dan mana yang ilalang. Disaat itulah kebenaran diungkapkan.

Yesus memberikan perumpamaan berkaitan dengan Kerajaan Sorga.

Di dalam Kerajaan Sorga, ternyata ada yang baik dan ada yang tidak baik. Tidak baik bukan berarti jahat.

Baca Juga: Renungan Harian Katolik 22 Juli 2022: Teladan Maria Magdalena

Di dalam perumpamaan itu terdapat sang penabur yang baik dan ada ‘musuh’ yang menaburkan yang tidak baik.

Antara yang baik dan yang tidak baik terdapat kemiripan, hampir serupa, sulit untuk membedakan.

Tidak jarang orang yang hendak masuk dalam kerajaan sorga malah salah mencabut benih.

Melalui perumpamaan ini, kita diajak untuk melihat diri kita sendiri. Di dalam diri kita masing-masing, terdapat baik ilalang maupun gandum. Dengan kata lain, di dalam diri kita terdapat yang baik dan yang tidak baik.

Dalam perjalanan waktu, sang penabur benih yang baik membiarkan ilalang dan gandum tumbuh bersamaan. Tuhan memberi kesemapatan dalam diri kita yang baik dan yang tidak baik tumbuh bersamaan.

Waktulah yang akan menyingkapkan tumbuhan mana yang menjadi dominan dalam diri kita. Jika gandum yang lebih dominan, hidup kita menjadi hidup yang baik.

Baca Juga: Resep Rahasia Membuat Cimol Bandung yang Gurih dan Anti Meletus

Tuhan sebagai sang penabur tidak serta merta membebaskan kita dari ilalang. Perjuangan kita mempunyai peran yang besar untuk membuat pilihan itu.

Ilalang akan tumbuh dengan sendirinya, tanpa dipelihara, tanpa dipupuk. Namun gandum tidak bisa demikian.

Mau menjadi ilalang atau gandum diri kita? Masing-masing kitalah yang bisa menjawab dan menentukan. Tuhan memberi kebebasan kepada kita untuk menentukan.

Setiap saat kita diuji oleh waktu. Kesetiaan dalam memelihara gandum itulah yang akan menentukan hidup kita.

Untuk itu kita perlu bantuan dan rahmat Tuhan, agar kita dikuatkan dalam memelihara yang baik dalam diri kita. Tekun dalam memelihara yang baik adalah tanda kesetiaan murid-murid Kristus.

Doa Renungan Harian Katolik

Allah Bapa Maha Pengasih, Engkau tinggal dalam diri kami bila kami melakukan amal baik.

Kami mohon Tuhan, ajarilah kami menghayati sabda-Mu dan resapilah kami dengan kebijaksanaan Putra-Mu, jalan kehidupan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik hari ini.***

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x