Renungan Harian Katolik, Bacaan Injil Minggu 10 April 2022: Perayaan Ekaristi

- 9 April 2022, 21:43 WIB
MInggu Palem perayaan Ekaristi
MInggu Palem perayaan Ekaristi /Pixabay/Prawny


BERITA SUBANG - Renungan Harian Katolik, Minggu 10 April 2022 Minggu Palma Mengenang Sengsara Tuhan Warna Liturgi Merah, Lengkap Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, serta bacaan Injil.

Renungan Harian Katolik hari ini Bacaan Pertama terambil dari Yes. 50:4-7

Renungan Harian Katolik hari ini Mazmur Tanggapan terambil dari Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24

Renungan Harian Katolik hari ini bacaan Injil: Luk. 22:14-23:56

Berikut Renungan Harian Katolik, Minggu 10 April 2022 seperti dikutip dari Renungan Harian Katolik:

Baca Juga: Gempa Jembrana Bali 4,6 Magnitudo Terasa Hingga Mataram 9 April 2022

Ada apa pada hari Minggu Palma? Inilah awal Pekan Suci. Pekan Suci sendiri adalah pekan di mana kita seharusnya tidak melupakan Tuhan. Ia telah menyerahkan nyawa-Nya bagi kita agar kita dapat hidup kekal.

Kita patut melalui pekan ini sebagai pekan yang lain daripada yang lainnya, sebagai pekan yang sungguh-sungguh suci. Secara khusus pada Minggu palma, inilah pengenangan iman ketika Yesus memasuki kota Yerusalem dengan jaya.

Sesaat sebelum peristiwa penangkapan dan penyaliban-Nya, Yesus makan bersama dengan para murid-Nya. Tentu saja, acara utama pertemuan itu bukan untuk makan semata.

Ia menggunakan perjamuan makan Paskah terakhir untuk menyampaikan aat-saat penderitaan-Nya sebagai Anak Manusia akan segera tiba. Pada peristiwa ini, Yesus berpesan agar perjamuan Paskah terus dilakukan untuk memperingati penderitaan-Nya.

Roti melambangkan tubuh Kristus dan anggur adalah darah-Nya yang tertumpah bagi isi dunia. Inilah yang kita imani sebagai seorang Kristiani akan karya keselamatan Allah dalam korban Yesus di salib karena cinta-Nya kepada dunia.

Baca Juga: Ayo Ikut Mudik Gratis Lebaran 2022, Berikut Syarat dan Kota Tujuannya

"Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata: “Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu. Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang.”

Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.”

Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.”

Kisah sengsara dan wafat Yesus yang disampaikan oleh Lukas dalam Injilnya sangat khas. Lukas adalah salah seorang murid Yesus yang menyampaikan hasil perenungan perjalanan terakhir hidup Yesus. Setidaknya ada beberapa hal yang hanya di catat oleh Lukas:

Lukas 23:34 Yesus berseru “Bapa, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”. Kalimat ini adalah ringkasan tema doa dan pengampunan yang diajarkan Yesus kepada para murid-Nya.

Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 26 di prakerja go id, Perhatikan Syarat Agar diterima

Lukas 23:43: “Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus”. Kalimat ini menjadi ringkasan tema tentang kekinian keselamatan yang menjadi tekanan khas Lukas (bdk.2:11; 4:21; 5:26; 19:9).

Lukas 23:46: “Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku” merupakan ringkasan pewartaan Lukas tentang Yesus sebagai Anak Allah yang menerima penderitaan dan wafat-Nya secara mulia.

Kisah Sengasara Yesus dalam Injil Lukas sepertinya hendak menampilkan sisi positif dari peristiwa keselamatan itu. Dalam kisah Matius dan Markus, orang Yahudi semuanya membenci Yesus. Tetapi dalam injil Lukas, orang-banyak mengikuti Yesus ke tempat penyaliban (23:27) tanpa mengolok Dia. Mereka kembali sambil memukul-mukul diri sebagai tanda penyesalan (23:48).

Putri-putri Yerusalem meratapi Yesus. Lukas juga tidak berbicara tentang tirai Bait Allah yang tercarik menjadi dua bagian, karena injil ini melihat Yerusalem dan Bait Allah secara positip.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, Virgo, 9 April 2022: Cari Suasana Baru

Karya keselamatan Allah melalui Yesus Kristus senantiasa kita imani dan kita hadirkan kembali dalam perayaan Ekaristi. Ekaristi dipandang sebagai “sumber dan puncak” kehidupan Kristiani, tindakan pengudusan yang paling istimewa oleh Allah terhadap umat beriman dan tindakan penyembahan yang paling istimewa oleh umat beriman terhadap Allah, serta sebagai suatu titik dimana umat beriman terhubung dengan liturgi di surga.

Dengan merayakan Ekaristi, umat beriman mengenangkan Misteri Penyelamatan Allah dalam Yesus Kristus, dan sekaligus melaksanakan amanat Yesus, “Lakukanlah ini sebagai kenangan akan aku.”

Jika Ekaristi begitu penting, mengapa terkadang kita masih malas untuk merayakannya? Dari sini kita dapat memahami bahwa yang menjadikan seorang sulit menjadi orang Katolik yang baik dan setia bukan soal intelektual tetapi tuntutan moral yang disampaikan oleh Yesus sendiri.

Mari kita ukur, sampai dimana ketaatan dan kesetiaan kita pada Yesus yang telah menyerahkan semuanya karena cintaNya pada dunia.

Yesus mengorbankan nyawa-Nya dengan cara yang sangat rendah adalah demi menebus dosa-dosa manusia. Yesus melakukan pengorbanan total itu karena taat dan setia kepada Bapa-Nya.

Demikian Renungan Harian Katolik Minggu Palma 10 April 2022.***

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x