Renungan Harian Katolik, Bacaan Injil Jumat 8 April 2022: Dia Tidak Gentar

- 7 April 2022, 21:30 WIB
Ilustrasi - Renungan Harian Katolik
Ilustrasi - Renungan Harian Katolik /PIXABAY/Didgeman


BERITA SUBANG - Renungan Harian Katolik, Jumat 8 April 2022 Pekan Prapaskah Ke-V. Lengkap Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, serta bacaan Injil.

Renungan Harian Katolik hari ini Bacaan Pertama terambil dari Yer. 20:10-13

Renungan Harian Katolik hari ini Mazmur Tanggapan terambil dari Mzm. 18:2-3a.3b-4.5-6.7

Renungan Harian Katolik hari ini bacaan Injil: Yoh. 10:31-42

Berikut Renungan Harian Katolik Jumat 8 April 2022 seperti dikutip dari Renungan Harian Katolik:

Orang-orang Yahudi adalah gambaran kelompok yang setia kepada tradisi dan ajaran agama. Mereka menganggap bahwa ada kesalahan fatal dalam ajaran Yesus dan maka mereka bermaksud untuk menghukum Yesus.

Baca Juga: Renungan Harian Kristen, Kamis 7 April 2022: Meski dilukai

Mereka tidak peduli dengan banyak perbuatan baik yang telah dikerjakan oleh Yesus. Fanatisme telah menutup mata mereka, mereka pun tidak mampu lagi melihat segala perbuatan baik yang telah dilakukan oleh Yesus.

Penolakan orang Yahudi adalah soal pernyataan Yesus yang mereka nilai sebagai menghujat Allah. Secara terbuka mereka menyatakan Yesus menghujat Allah karena menyamakan diri dengan Allah.

Yesus melakukan pekerjaan baik dan positif sehingga bisa diartikan sebagai perbuatan yang berasal dari Allah. Ini sebenarnya yang mau ditonjolkan Yesus berhadapan dengan orang Yahudi yang dipenuhi kecurigaan. Perbuatan baik tentu berasal dari Allah Yang Baik adanya.

Kisah dari Injil hari ini mengajarkan kepada kita sikap rendah hati dan kebijaksanaan bahwa dalam diri sesama yang barangkali berbeda dan tidak sepaham dengan kita ada banyak kebaikan dan cinta. Banyak lawan Yesus, namun Dia tidak gentar.

Segala tanda, perbuatan dan ajaran-Nya sulit mereka percaya. Pendengar bukan mendengarkan Sang Sabda yang berbicara, tetapi mereka hanya mendengarkan dirinya sendiri.

Baca Juga: Ayo Ikut Mudik Gratis Lebaran 2022, Berikut Syarat dan Kota Tujuannya

Baca Juga: Cara Bayar UTBK SBMPTN 2022 Melalui ATM Bank BNI, BTN, Mandiri, BRI

Permusuhan orang-orang Yahudi kepada Yesus semakin memuncak. Karena hati mereka sudah dipenuhi dengan kebencian, mereka sudah tidak mau lagi menerima apapun yang dikatakan-Nya.

Bagi mereka, semua yang dikatakan dan dilakukan Yesus serba dilihat secara negaif. Karena selalu kalah, mereka tidak mau lagi berdikusi atau mengajukan pertanyaan untuk menjebak Yesus seperti waktu-waktu sebelumnya.

Mereka sudah mulai menggunakan kekerasan fisik, yakni hendak melempari-Nya dengan batu. Namun, lagi-lagi Yesus luput dari tangan mereka dan Ia tidak gentar menghadapi mereka.

Ia tahu bahwa akan tiba saat-Nya, Ia jatuh di tangan mereka dan mereka akan membunuh-Nya sebagaimana telah Ia beritahukan kepada para murid-Nya sampai 3 kali (Mrk 8:31; 9:31; 10:33). Semua itu harus terjadi demi terlaksananya kehendak Bapa dan demi terselamatkannya umat manusia.

Kita, di satu sisi mungkin pernah/sedang diperlakukan seperti Yesus: dibenci, dimusuhi atau diperlakukan secara tidak baik lainnya. Namun, kalau kita yakin secara objektif bahwa kita benar.

Kita harus bertahan dan terus maju dengan kayakinan bahwa "Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, ... Sebab Ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat" (Yer 20:11.13).

Atau di sisi lain, kita justru bertindak seperti orang Yahudi dalam memperlakukan Yesus, yakni memusuhi, membeci dan melempari mereka dengan batu yang berupa kata-kata pedas menyakitkan, sindiran dan tuduhan yang memojokkan, tatapan mata yang sinis dan menghakimi, lemparan pekerjaan yang seharusnya menjadi tanggungjawab kita. Kalau ini yang terjadi, maka pesannya jelas, yakni: bertobat, koreksi diri dan memperbarui hidup.

Demikian Renungan Harian Katolik, Jumat 8 April 2022.***

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x