Profil Pendeta Yesaya Pariadji, Pendiri dan Gembala Gereja Terbesar Tiberias Indonesia

5 Mei 2022, 19:59 WIB
Pendeta Yesaya Pariadji /

BERITA SUBANG- Pendeta Yesaya Pariadji merupakan Gembala dan pendiri Gereja Tiberias Indonesia (GTI). Seperti diketahui, GTI merupakan salah satu gereja yang paling cepat pertumbuhan jemaatnya di Indonesia.

Pendeta Yesaya Pariadji yang wafat Kamis 5 Mei 2022,  berasal dari latar belakang bukan orang percaya.

Dalam perjalanan karier sebelum menjadi pendeta, Yesaya Pariadji yang dikenal cerdas pernah bekerja di Istana, menjadi chairman bank dan beberapa perusahaan internasional.

Baca Juga: Pendiri Gereja Tiberias Pendeta Yesaya Pariadji Tutup Usia, Ibadah Tutup Peti Jumat 6 Mei 2022

Pendeta Yesaya Pariadji mengalami kasih karunia Tuhan pada tahun 1985. Saat itu, Pendeta Yesaya Pariadji mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus.

Yesaya Pariadji diperintahkan Tuhan untuk membaca Alkitab, namun ia menolak.

Namun saat mengalami kelumpuhan, Yesaya Pariadji mulai membaca Alkitab dan ia mengalami mujizat kesembuhan.

Mengutip kotbah Yesaya Pariadji, dirinya digandeng malaikat ke Sorga dan menerima perintah dari Tuhan Yesus untuk mendirikan Tiberias.

Dalam pesan itu disampaikan bahwa Gereja Tiberias akan menjadi gereja yang besar, penuh kuasa dan mujizat seperti pada zaman Kisah Para Rasul.

Baca Juga: Pendeta Yesaya Pariadji Wafat, Kesaksian Naik Turun Surga Kembali Jadi Perbincangan

Yesaya Pariadji juga menerima perintah untuk mengembalikan Kuasa Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan.

Dalam pelayanan Yesaya Pariadji, banyak jiwa telah mengalami mujizat yaitu kesembuhan dari berbagai penyakit dan kelemahan tubuh, pemulihan dari resesi ekonomi, keluarga dan perkawinan yang dipulihkan serta hidup yang diubahkan.

Termasuk kesaksian dari banyak jiwa yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Yesaya Pariadji menikah dengan  Darniaty Pariadji yang juga bukan dari latar belakang bukan

Baca Juga: Gereja Tiberias, Lahirkan Banyak Hamba Tuhan Sekelas Gilbert Lumoindong Hingga Erastus Sabdono

Bersama suaminya, Darniaty Pariadji  memulai sebuah persekutuan doa pada tahun 1986.

Persekutuan doa ini merupakan cikal bakal berdirinya Tiberias.

Darniaty Pariadji yang juga merupakan seorang pndeta menjadi  sumber kasih dan dukungan bagi Pendeta Yesa Pariadji.

Kerendahan hati, kehangatan dan kasihnya bagi Bapa dan sesama telah menjamah banyak orang.

Pasangan pendeta ini dikaruniai empat orang anak beserta empat orang cucu.

Perkembangan GTI

Gereja Tiberias Indonesia (GTI), atau Tiberias Ministry adalah salah satu sinode gereja Kristen Protestan di Indonesia.

Salah satu ciri khas dari pelayanan GTI adalah pelayanan Kesembuhan Ilahi melalui Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan.

 Baca Juga: Junaedi Salat Pemeran Film Legendaris Ali Tofan Anak Jalanan Meninggal Dunia

Gereja Tiberias Indonesia merupakan gereja pewahyuan yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus kepada Pendeta Yesaya Pariadji.

Tugas Gereja Tiberias adalah untuk membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan Allah yang Maha Kuasa dan hal ini dibuktikan melalui mujizat-mujizatNya.

Menurut Pendeta Yesaya Pariadji,  Firman Allah bukan terdiri atas kata-kata, tetapi kuasa, bahwa Firman Allah lebih dari seluruh ilmu pengetahuan manusia, bahwa manusia harus hidup dalam pertobatan, harus hidup dalam kekudusan agar layak berdiri di hadapanNya dan pesta di Kerajaan Sorga.

Sebelum berdiri sendiri sebagai sebuah sinode, Tiberias merupakan salah satu jemaat yang tergabung dalam wadah sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI), sehingga disebut GBI Tiberias.

Gereja Tiberias Indonesia sendiri berdiri pada 17 Agustus 1990.

Saat itu, Pendeta Yesaya Pariadji menjual aset-aset berharganya untuk kemudian mendirikan Gereja Bethel Indonesia Jemaat Tiberias.

Setelah adanya keputusan dari sinode GBI, bahwa nama-nama jemaat seperti Tiberias ini harus dihilangkan, kemudian Pendeta Yesaya Pariadji, sebagai gembala sidang GBI Tiberias, memisahkan diri dan membentuk sinode sendiri (Gereja Tiberias Indonesia).

Gereja Tiberias Indonesia mempunyai wadah pelayanan untuk kaum muda dengan nama "Boanerges Youth Ministry", berpusat di GTI cabang Balai Sarbini, Jakarta.

Saat kini GTI memiliki cabang di beberapa kota, antara lain Jakarta, Manado, Bandung, Surabaya, Batam, Bali, Makassar, Semarang, Medan, Pontianak. Gereja Tiberias juga sudah memiliki cabang di luar negeri, yaitu di Singapura dan Australia.

Gereja Tiberias mempunyai beberapa lembaga yang dibawahi oleh gereja seperti STT Tiberias (Roxy) dan Sekolah Alkitab Tiberias.

Pada 9 Agustus 2008, bertempat di Dome World Harvest Center, Lippo Karawaci Tangerang, Gembala Sidang Gereja Tiberias Indonesia,Pendeta Yesaya Pariadji, diwisuda mendapatkan gelar Doctor of Ministry in Leadership and Transformation, dari Harvest International Theologial Seminary (HITS). ***

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler