Pesawat Jatuh Milik China Eastern Airlines, Nasib 132 Penumpang Belum Diketahui

- 22 Maret 2022, 00:46 WIB
Keterangan foto: arsip fotonya diambil pada 29 Mei 2020 menunjukkan pesawat China Eastern Airlines Boeing 737-800 yang diparkir di Bandara Tianhe di Wuhan, provinsi Hubei tengah China.
Keterangan foto: arsip fotonya diambil pada 29 Mei 2020 menunjukkan pesawat China Eastern Airlines Boeing 737-800 yang diparkir di Bandara Tianhe di Wuhan, provinsi Hubei tengah China. /situs Korea Times/

Guangxi merupakan daerah otonomi yang diapit antara Propinsi Yunnan dan Provinso Guangdong di wilayah selatan China yang berbatasan langsung dengan Vietnam.

Baca Juga: Pesawat Rimbun Air Cargo Dipiloti HA Mirza dan Fajar Jatuh di Distrik Sugapa Intan Jaya Papua

Kunming dan Guangzhou menjadi pintu utama penerbangan internasional tujuan China selama masa pandemi Covid 19, termasuk penerbangan dari Indonesia.

Para pengguna penerbangan internasional wajib menjalani karantina di kedua kota tersebut sebelum melanjutkan perjalanan ke kota-kota besar lainnya di China, termasuk Beijing yang sampai saat ini belum membuka jalur penerbangan internasional secara langsung.

Insiden tersebut merupakan kecelakaan udara terburuk pertama di China sejak peristiwa jatuhnya pesawat di Yinchun, Provinsi Heilongjiang, pada 2010, seperti dilaporkan media setempat.

Baca Juga: Pesawat Rimbun Air Cargo Dipiloti HA Mirza dan Fajar Jatuh di Distrik Sugapa Intan Jaya Papua

Otoritas penerbangan China pada 19 Februari 2022 merilis bahwa waktu penerbangan sipil yang aman berhasil melampaui 100 juta jam, catatan terbaik dalam sejarah industri penerbangan sipil China.***

Halaman:

Editor: Edward Panggabean

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x