Network
BERITA SUBANG - Konten dan propaganda terkait Taliban ternyata tidak hanya dilarang di platform media sosial seperti Facebook, tapi ternyata juga berdampak pada hasil pencarian pada situs mesin pencari terbesar di dunia Google.
Memang, tidak semua situs berita, atau publisher, terkena dampaknya, tapi ada beberapa situs yang foto tumbnailnya hilang, atau menjadi blur dari hasil pencarian di platform Google.
Bloomberg, dalam artikelnya berjudul Facebook ‘Proactively’ Removing Taliban Content, Executive Says' memberitakan perusahaan layanan jejaring sosial berkantor pusat di Menlo Park, California, Amerika Serikat tersebut tengah aktif menghapus konten terkait Taliban.
Taliban, seperti dikutip Bloomberg dalam artikelnya, yang mengutip Adam Mosseri, head of Photo Sharing App Instagram, masih termasuk organisasi yang dikategorikan berbahaya dan oleh sebab itu, konten yang mempromosikan, dan merepresentasikan grup tersebut dilarang.
Adam Mosseri berbicara kepada Bloomberg Television.
"Kami bersandar pada kebijakan yang proaktif untuk menurunkan apapun yang kami anggap berbahaya terkait Taliban secara umum.
"Situasi terus berkembang secara cepat. Kami yakin, risiko semakin besar. Kami akan melakukan beberapa modifikasi terkait kebijakan kami, bagaimana kami melakukannya untuk meresponse risiko yang mungkin terjadi," kata Adam Mosseri, seperti dikutip Bloomberg.
Ribuan penduduk meninggalkan Afghanistan setelah tentara Taliban mengambil alih ibukota Kabul. Taliban, dilaporkan menggunakan sosial media secara besar-besaran untuk menggalang dukungan.
Google juga
