PBB Umumkan 130 Negara Belum Terima Vaksin Corona, Sekjen PBB Kritik Distribusi Vaksin 'Sangat Tidak Merata'

- 22 Februari 2021, 14:15 WIB
Dewan Keamanan PBB adakan pertemuan darurat serukan pengembalian kekuasaan atas kudeta militer terhadap pemerintahan Myanmar.
Dewan Keamanan PBB adakan pertemuan darurat serukan pengembalian kekuasaan atas kudeta militer terhadap pemerintahan Myanmar. //Pixabay

BERITA SUBANG – Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa Bangsa mengkritik pembagian vaksin Covid-19 yang tidak merata dalam pertemuan online yang dilaksanakan pada Rabu, 17 Februari 2021.

Melansir dari laman resmi Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) pada 17 Februari 2021, Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres mengkritik dengan tajam melalui akun twitter nya atas distribusi vaksin Covid-19 yang "sangat tidak merata dan tidak adil".

Menurutnya, Hanya 10 negara yang telah memberikan 75% dari pasokan vaksin Covid-19 yang tersedia di dunia, sementara lebih dari 130 negara bahkan belum menerima dosis pertama mereka.

Baca Juga: Perseverance Rover NASA AS Berhasil Mendarat di Mars, Setelah Tujuh Bulan Perjalanan

"Pada saat kritis ini, ekuitas vaksin adalah ujian moral terbesar di hadapan komunitas global," ucapnya.

Diberitakan oleh The Guardian pada 18 Februari 2021, Guterres menyerukan rencana vaksinasi global yang mendesak untuk menyatukan mereka yang memiliki kekuatan untuk memastikan distribusi vaksin yang adil - ilmuwan, produsen vaksin dan mereka yang dapat mendanai upaya tersebut.

Dia meminta kekuatan ekonomi utama dunia dalam ‘Kelompok 20’ untuk membentuk gugus tugas darurat untuk membuat rencana dan mengkoordinasikan pelaksanaan dan pembiayaannya.

Baca Juga: Meghan Markle Umumkan Kehamilan Kedua dengan Pangeran Harry

Dia juga mengatakan gugus tugas harus memiliki kapasitas untuk memobilisasi perusahaan farmasi dan pelaku industri dan logistik utama.

Tiga belas menteri berpidato di pertemuan dewan PBB virtual yang diselenggarakan oleh Inggris dalam tema peningkatan akses ke vaksinasi Covid, termasuk di daerah konflik.

Program Covax dari World Health Organization (WHO), yang merupakan sebuah proyek untuk membeli dan memberikan vaksin virus corona untuk orang-orang termiskin di dunia, dinilai gagal dalam mencapai tujuannya.

Halaman:

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah