Dari Mana Asal Vaksin? Baca Sejarahnya di Sini

24 Februari 2021, 16:24 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 /Kominfo/Kominfo.go.id

 

BERITA SUBANG – Kata Vaksin ternyata berasal dari Bahasa Latin ‘Vacca’ yang berarti Sapi dan dipopulerkan oleh seorang dokter di pedesaan di Inggris.

Merujuk dari laman Merriam-Webster, sejarah vaksin bermula dari abad ke 18, dimana umat manusia selama beribu-ribu tahun lamanya ketakutan akan virus cacar menular dan berbahaya yang awalnya berasal dari Sapi. 

Namun, sebuah legenda mengatakan bahwa gadis pemerah susu sapi yang dapat selamat dari cacar sapi, dapat selamat juga dari cacar yang ditularkan oleh manusia.

Baca Juga: Bursa Regional Masuk Zona Merah, IHSG Turut Melemah 0,35 Persen pada Penutupan Perdagangan Hari Ini

Pada tahun 14 Mei 1796, seorang dokter di pedesaan Inggris yang bernama Edward Jenner ingin membuktikan kebenaran legenda itu.

Sehingga, ia menyuntikkan seorang anak berumur delapan tahun, bernama James Phipps dengan bahan yang diambil dari luka cacar sapi seorang gadis pemerah susu.

Hal yang dilakukan Jenner saat itu sepertinya tidak akan disetujui oleh FDA pada hari ini karena termasuk membahayakan.

Seperti yang diharapkan, James kemudian mengalami demam ringan yang segera mereda.

Baca Juga: PBB Umumkan 130 Negara Belum Terima Vaksin Corona, Sekjen PBB Kritik Distribusi Vaksin 'Sangat Tidak Merata'

Enam minggu kemudian, dokter tersebut memberanikan untuk memyuntik anak itu kembali dengan virus cacar manusia, yang lebih berbahaya dimana penderita cacar yang menular dari manusia dapat berujung kematian. 

Eksperimen berisiko itu berbuah manis. James tidak jatuh sakit dan menjadi kebal dari cacar. Proses ini diulangi oleh sang dokter selama 22 kali dengan orang yang berbeda.

Yakin akan hasil penelitiannya, Edward Jenner pun mulai menerbitkan dokumentasi penelitiannya dalam sebuah makalah tentang efek vaksinasi cacar sapi di tahun 1978.

Makalah itu berjudul ‘An Enquiry into the cause and Effects of the Variolae Vaccinae’, menggunakan istilah Latin yang diterjemahkan sebagai ‘pustula sapi’. Dari situlah kata vaksin mulai dikenal.

Makalah itu pula yang memberinya tempat di sejarah medis. Jenner kemudian mengisolasi virus sapi dan mengembangkan vaksinasi pertama untuk melawan cacar. 

Seorang penulis dari Prancis kemudian menulis tentang karya Jenner segera setelah penerbitan bukunya menggunakan kata vaksin saja sebagai istilah untuk cacar sapi, dan vaksin (turunan maskulin dari vaksin) sebagai istilah untuk inokulum cacar sapi.

Vaksin segera diterapkan dalam bahasa Inggris ke inokulum cacar sapi, dan kemudian diperluas secara semantik untuk mencakup jenis inokula lainnya juga.

Karena pekerjaan Jenner, penyakit cacar yang mengerikan akhirnya diberantas. Ini menunjukkan bahwa sains tidak harus cantik untuk menjadi cukup mengagumkan, begitu pula etimologi.***

Editor: Muhamad Al Azhari

Tags

Terkini

Terpopuler