BERITA SUBANG - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tidak dapat memastikan uang para korban kasus penipuan investasi ilegal bisa kembali.
Pasalnya, yang diputar para penyelenggara robot trading seperti Binomo, Quotex, hingga Fahrenheit bukan kegiatan investasi, tapi penipuan yang menguntungkan segelintir orang tertentu
Menurut Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, berdasarkan sejumlah kasus serupa yang ditangani sebelumnya, seperti pada kasus First Travel ataupun Koperasi Langit Biru, uang masyarakat yang menjadi korban perusahaan-perusahaan itu hilang begitu saja alias tidak kembali.
Baca Juga: Bareskrim Tangkap Brian Edgar Nababan Sebagai Tersangka Baru Binomo
"Dari sejumlah kasus serupa uang masyarakat hilang," kata Ivan Yustiavandana saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR, Jakarta, 5 April 2022.
Menurut Ivan, umumnya transaksi penghimpunan dana publik yang dilakukan perusahaan dengan modus investasi ilegal tidak digunakan untuk menopang bisnis yang memiliki untung. Melainkan, dananya digunakan untuk kepentingan pribadi si pemilik.
"Itu tidak dipergunakan untuk bisnis yang memiliki revenue, sehingga dia menjadi sesuatu yang mati, tidak bergerak, harta kekayaan, segala macam," kata Ivan.
Baca Juga: Guru Indra Kenz Fakar Ditahan Bareskrim Polri
Meski demikian, Ivan mengingatkan, PPAT telah melakukan upaya pembekuan transaksi dari rekening-rekening yang terlibat dalam kasus tersebut. Hingga hari ini, PPATK telah membekukan 345 rekening milik 78 orang yang diduga terlibat investasi ilegal dengan nilai Rp588 miliar.