BLT Subsidi Gaji Rp2,4 Juta Termin 1 dan 2 Sudah Cair 99 Persen, Tapi Kok Banyak Mengaku Belum Cair?

- 19 Januari 2021, 11:25 WIB
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah. /Kementerian Ketenagakerjaan

 


BERITA SUBANG - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyebut bahwa penciaran Bantuan Langsung Tunai Upah gaji bagi pekerja sudah cair mencapai 99 persen.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah dalam Rapat Kerja (Raker) Bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, Senin, 18 Januari 2021, menjelaskan proses penyaluran bantuan pemerintah berupa bantuan subsidi gaji/upah (BSU) bagi pekerja/buruh telah mencapai 98,91 persen.

Total realisasi anggaran BSU yang tersalurkan sebesar Rp29.444.763.600.000.

Secara rinci, subsidi gaji/upah gelombang/termin I telah tersalurkan kepada 12.293.134 orang, dengan realisasi anggaran mencapai Rp14.751.760.800.000 atau setara 99,11 persen.

Baca Juga: Februari, KNKT Umumkan Hasil Investigasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Baca Juga: Dugaan Pelanggaran Prokes Raffi Ahmad, Polisi Bakal Serius Mengusut!

Sedangkan gelombang/termin II telah tersalurkan kepada 12.244.169 orang dengan realisasi anggaran mencapai Ro14.693.022.800.000 atau jika diprosentasekan sebesar 98,71 persen.

Lalu mengapa masih banyak pekerja yang merasa BLT Gaji belum cair?

Ida menjelaskan, rekening yang belum dapat tersalurkan dikarenakan beberapa hal seperti duplikasi data, nomor rekening yang tidak valid, rekening sudah tutup atau terblokir karena pasif dalam jangka waktu yang lama, serta rekening tidak sesuai dengan NIK, dibekukan.

"Untuk menyelesaikan permasalahan itu, ada kendala waktu yang terbatas karena akhir Desember 2020 seluruh dana sisa harus dikembalikan ke kas negara sebagaimana ketentuan Peraturan Menteri Keuangan," kata Ida Fauziah.

Baca Juga: Ibunda Komedian Denny Cagur Tutup Usia, Raffi Ahmad Sampaikan Ucapan Belasungkawa

Baca Juga: Link Live Streaming Toyota Thailand Open 2021 di TVRI, 6 Wakil Indonesia Bakal Unjuk Gigi Hari Ini

Ida menambahkan bahwa uang yang dikembalikan ke kas negara sebagai bentuk pertanggungjawaban keuangan, mengingat tahun anggaran 2020 sudah berakhir.

Namun dia memastikan, penerima BSU yang datanya sudah valid dan tidak ada masalah, penyaluran akan diupayakan untuk dilanjutkan kembali.

“Jadi mudah-mudahan pada bulan Januari ini rekonsiliasi data dengan bank penyalur sudah selesai dilakukan, maka akan kita mintakan kembali ke perbendaharaan negara untuk menyalurkan kembali,” ujar Ida.***

Editor: Sunardi Panjaitan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah