Kemendag Dukung Penyesuaian Kenaikan Harga Tahu Tempe

- 2 Januari 2021, 23:56 WIB
Ilustrasi harga tempe dan tahu naik 20 persen mulai 3 Januari 2021
Ilustrasi harga tempe dan tahu naik 20 persen mulai 3 Januari 2021 /Pixabay/Mochamad Arief


BERITA SUBANG-Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto mengatakan, stok kedelai cukup untuk kebutuhan industri tahu dan tempe nasional. Menyusul akan adanya kenaikan harga dua bahan pangan tempe dan tahu secara merata di pasar tradisional Jabodetabek hingga 20 persen, pada Minggu, 3 Januari 2020 besok.

"Kemendag menjamin tahu dan tempe tetap tersedia di masyarakat," ujar dia dalam siaran persnya, Jakarta, Sabtu, 2 Januari 2020.

Lanjutnya, meski, Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) menyatakan akan melakukan penyesuaian harga tahu dan tempe dengan harga kedelai impor.

Dari hasil koordinasnya antara Kemendag dengan Gakoptindo diperoleh informasi bahwa harga kedelai impor di tingkat perajin mengalami penyesuaian dari Rp 9.000/kg pada November 2020 menjadi Rp 9.300-9.500/kg pada Desember 2020 atau sekitar 3,33-5,56 persen.

“Kementerian Perdagangan terus mendukung industri tahu tempe Indonesia. Dengan penyesuaian harga, diharapkan masyarakat akan tetap dapat mengonsumsi tahu dan tempe yang diproduksi oleh perajin,” ujar Suhanto.

Suhanto menyampaikan, berdasarkan data Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo), saat ini para importir selalu menyediakan stok kedelai di gudang importir sekitar 450.000 ton.

“Apabila kebutuhan kedelai untuk para anggota Gakoptindo sebesar 150.000-160.000 ton/bulan, maka stok tersebut seharusnya masih cukup untuk memenuhi kebutuhan 2-3 bulan mendatang,” papar dia.

Dikatakan Suhanto, pada Desember 2020 harga kedelai dunia tercatat sebesar USD 12,95/bushels, naik 9 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat USD 11,92/bushes.

Berdasarkan data The Food and Agriculture Organization (FAO), harga rata-rata kedelai pada Desember 2020 tercatat sebesar 461 USD/ton, naik 6 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 435 USD/ton.***

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah