Profil Hendry Susanto, Owner Fahrenheit yang Jamin Member Tak Mungkin Kalah

23 Maret 2022, 11:14 WIB
Lebih Sadis Dari Pada Kasus Binay Option, Ini Profil Robot Tranding Fahrenheit dari Hendry Susanto yang Diduga Bawa Kabur Uang Rp.5 Triliun /Tangkap layar youtube Ton Wi

BERITA SUBANG - Polisi berhasil menangkap bos Robot trading Fahrenheit Hendry Susanto alias Cun cun di Jakarta.

Kabar itu disampaikan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus).

Menurut Dirtipideksus Bareskrim Brigjen Whisnu Hermawan Rabu 23 Maret 2022 Hendry Susanto telah ditangkap .

"Yang bersangkutan (Hendry Susanto) sudah ditangkap dan kini ditahan di rutan Bareskrim," kata Dirtipideksus Bareskrim Brigjen Whisnu Hermawan Rabu 23 Maret 2022.

Baca Juga: Bareskrim Tangkap Hendry Susanto, Otak Penipuan Fahrenheit Senilai Rp5 Triliun

Sebelum menangkap Hendry Susanto, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri, telah menetapkan empat orang tersangka terkait penipuan robot trading Fahrenheit, yakni, D, ILJ, DBJ, dan MF.

Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Auliyansah Lubis juga membenarkan bahwa robot trading Fahrenheit dikelola oleh PT FSP Akademi Pro.

"Untuk sementara dari hasil pemeriksaan empat orang yang sudah kita amankan ini, menurut keterangan mereka, Hendry Susanto alias Cun cun merupakan direktur di PT FSP Akademi Pro," kata Auliansyah.

Kombes Auliansyah Lubis mengatakan para tersangka kasus investasi berkedok robot trading Fahrenheit menjanjikan keuntungan sebesar 50 hingga 80 persen kepada korbannya.

"Menempatkan US$500, jaminan keuntungan 50 persen, kalau menempatkan US$1.000 dengan perhitungan 60 persen keuntungan diberikan kepada member, kalau menempatkan US$10.000 itu 75 persen untuk member sisanya perusahaan, dan kalau US$50.000 keuntungan 80 persen," kata Auliansyah.

Baca Juga: Kedepankan Kehati hatian, Bursa Kripto Indonesia Bakal Dongkrak Kepercayaan Investor

Menurut Auliansyah, para tersangka turut mewajibkan para korbannya untuk membeli robot seharga 10 persen dari total nilai investasi.

Para tersangka juga menjelaskan kepada para korban bahwa dengan robot tersebut investasi akan aman dan terhindar dari kerugian besar.

"Jadi nanti robot ini bisa mengamankan uang masyarakat ini, tidak akan kalah, tidak akan hilang, jadi akan untung terus. Inilah akhirnya masyarakat tergerak untuk meletakkan uangnya di robot trading tersebut," kata Auliansyah.

 Baca Juga: WD Pasti Cair atau Pungguk Merindukan Bulan? Member DNA Pro , ATR dan Fahrenheit Perlu Nyimak

Hendry Susanto merupakan pengusaha muda di bidang trading kelahiran Surabaya pada tanggal 27 Agustus tahun 1984.

Hendry Susanto membangun PT Fahrenheit System Pro dan masuk ke bisnis trading dengan robot Fahrenheit tahun 2021.

Berbeda dengan robot trading lain yang telah lebih dulu ada yang bermain di pasar Forex atau mata uang asing, Fahrenheit bermain di pasar yang mulai tren yaitu kripto.

Masyarakat yang berinvestasi lewat Fahrenheit diiming-imingi cuan besar minimal 1% per hari. Ribuan orang pun tergiur dan mendaftar menjadi member.

Di akhir tahun sempat ada isu soal Fahrenheit yang Scam. Namun Hendry membantahnya.

"Kalau scam dibawa lari, itu bukan," katanya pada podacast yang tayang di kanal YouTube Fahrenheit, Oktober 2021.

Hendry menyatakan Fahrenheit memiliki perizinan lengkap. Dia menyatakan tidak ada robot trading yang punya izin lengkap yang mengalami scam.

Faktanya member harus menghadapi kenyataan pahit. Setiap akun investasi mereka tiba-tiba mengalami margin call (rugi), Senin 7 Maret 2022.

Member pun mengungkap kerugian yang dialami oleh seluruh member mencapai Rp5 triliun. Angka Melebihi kerugian yang ditimbulkan oleh duet pelaku dugaan penipuan binary option Doni Salmanan dan Indra Kenz.***

 

 

 

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler