Pengkhianat yang Dimaksud Bahar Bin Smith Adalah Prabowo, Cek Fakta

BERITA SUBANG- Habib Bahar Bin Smith dikabarkan sedang mengintai Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Informasi mengenai Habib Bahar Bin Smith itu beredar dan viral setelah kanal YouTube Politik Nusantara mengunggah video yang berjudul "AWAS BAHAYA !! BAHAR INTAI PRABOWO ?! TERNYATA BEGINI SKENARIO YANG DIMAINKAN PENGACAU NEGARA !!".

Dalam informasi yang sama diinfokan bahwa akibat pengintaian yang dilakukan Habib Bahar Bin Smith, TNI dan Polri Gerak cepat lakukan penanganan.

Baca Juga: Kasad Dudung Siap Rekrut Santri Jadi Prajurit TNI Berakhlak

Dalam thumbnail video tersebut terlihat Habib Bahar Bin Smith sedang dihalau oleh anggota TNI dan Polri.

Adapun narasi yang dibagikan adalah sebagai berikut:

"SEMAKIN MENJADI JADI... !!

BAHAR INTAI PRABOWO !!

TNI-POLRI GERAK CEPAT LAKUKAN PENANGANAN," tukis narasi pada kanal YouTube Politik Nusantara.

Video yang mengatakan Habib Bahar Bin Smith intai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto

Namun setelah dilakukan penelusuran, klaim yang mengatakan bahwa Habib Bahar Bin Smith intai Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu, sehingga TNI dan Polri gerak cepat lakukan penanganan adalah tidak benar.

Di dalam video berdurasi 10 menit 6 detik kanal YouTube Politik Nusantara berisi cuplikan komentar sejumlah tokoh terkait Habib Bahar Bin Smith, salah satunya adalah Ade Armando.

Diketahui sebelumnya beredar video ceramah Habib Bahar Bin Smith yang mengancam akan menghabisi para pengkhianat eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq.

Baca Juga: Pengamat Politik : Pengaruh Rizieq Shihab Pudar Usai Ditinggalkan Prabowo dan Anies Baswedan

Meski begitu, ia tak menyebutkan siapa para pengkhianat Habib Rizieq yang dimaksud.

Selain itu, dia juga kembali mengungkit kasus penembakan enam anggota laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek beberapa waktu lalu.

Namun secara gamblang Habib Bahar tidak menyebutkan sosok yang ia maksud dalam ceramahnya tersebut.

Berdasarkan analisa di atas, dapat disimpulkan bahwa klaim yang beredar adalah hoaks.

Video itu termasuk ke dalam jenis fabricated content, di mana seratus persen isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.**