BERITASUBANG.COM - Penampakan Menteri BUMN Erick Thohir di perayaan ulang tahun Artalyta Suryani, taipan kaya yang pernah tersandung kasus suap menjadi sorotan.
Adalah akun TikTok penyanyi mandarin Kartika Wang yang mendeskripsikan seting acara perayaan ulang tahun Artalyta Suryani memiliki dekorasi panggung dibuat mirip mewah seperti film Disney.
Artalyta, atau akrab disapa Ayin, merupakan konglomerat yang pernah menjadi terpidana kasus suap jaksa.
Ia merayakan hari kelahirannya ke 61 di sebuah gedung mewah, ternyata mengundang juga Menteri BUMN Erick Thohir, yang baru saja terpilih sebagai Ketua Umum PSSI.
Terlihat pada tangkap layar akun Tiktok Kartika Wang, Ketum PSSI baru tersebut tampak sumringah ketika menghadir perayaan HUT taipan wanita tersebut.
Seperti diposting oleh akun tikTok @kartikawangofficial, pada Selasa 28 Februari 2023, selain Menteri Erick Thohir, ada juga kalangan artis papan atas yang turut meramaikan acara tersebut.
Sebagai informasi, Artalyta merupakan bekas terpidana kasus suap pada Maret 2008.
Foto yang diposting oleh penyanyi Karwika Wang nampaknya dilakukan ketika ia meminta izin untuk selfie bersama Menteri BUMN tersebut di tempat menteri tersebut duduk.
Erick Thohir pun memberi senyuman ketika berfoto bersama Kartika Wang.
Memang tak ada yang aneh pada kehadiran Erick Thohir di acara tersebut. Namun, perlu dicatat, biasanya Menteri BUMN ini aktif memposting kegiatannya di media sosial.
Erick Thohir sudah memperlihatkan ambisinya untuk terlihat eksis oleh publik dan dapat menarik perhatian elit politik.
Ia termasuk salah satu nama yang digadang-gadang berpartisipasi dalam kancah dunia perpolitikan menuju Pilpres 2024.
Ketika ditelurusi, tak nampak foto dirinya hadir di acara HUT Ayin tersebut.
Entah karena kepolosannya, atau memang tidak mengerti dunia perpolitikan, Kartika Wang yang mengambil moment foto bersama menteri BUMN tersebut mengunggahnya ke akun TikToknya.
Publik pun akhirnya tahu perihal kehadiran Erick Thohir di acara tersebut.
Pada acara pesta mewah tersebut, tuan rumah Artalyta Suryani membuka sambutannya dengan mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan dan diikuti dengan ucapan menyentuh dari para anak, menantu dan besan untuk ibu mereka yang merayakan ulang tahun ke 61 tahun.
Ada caption video yang tertulis bahwa para tamu disuguhkan sop mewah seharga handphone android. Berapa menurutmu?
Okky Lukman menjadi pembawa acara di HUT Artalyta tersebut dan penyanyi dangdut terkenal Iis dahlia mengajak para tamu untuk bernyanyi dan berjoget.
Artalyta Suryani merupakan istri almarhum Suryadharma, bos Gajah Tunggal milik pengusaha besar Sjamsul Nursalim.
Ayin masih menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama di PT Indonesia Prima Property Tbk, salah satu perusahaan swasta raksasa yang bergerak di bidang properti dan real estate.
Nama Ayin mendadak tenar saat ia terseret kasus penyuapan jaksa.
Kasus ini menjadi perhatian publik dan putusan pengadilan menjebloskan Ayin ke penjara.
Kasusnya ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
Kala itu, kasus tersebut berdampak massive sehingga menyebabkan banyak pejabat negara mundur dari posisinya, atau bahkan di pecat dari intansi tempat pejabat tersebut berkarir.
Salah satunya terseret adalah Ketua Tim Jaksa penyidik Kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Urip Tri Gunawan.
Ia terseret kasus yang melibatkan taipan Sjamsul Nursalim.
Jaksa Urip tertangkap tangan dengan uang sebesar US$660.000.
Sehari kemudian, Ayin ditangkap petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada awal Maret 2008.
KPK menunjukkan adanya suap dan keterlibatan Ayin dalam penghentian kasus BLBI oleh Jaksa Agung Muda Kemas Yahya Rahman tanggal 29 Februari 2008 tersebut.
Proses hukum tersebut bergulir di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Tanggal 21 Mei 2008, dalam dakwaan primer jaksa, Ayin diancam hukuman maksimal 5 tahun penjara dan minimal 1 tahun.
Ayin merilis bantahan dan ia mengelak bahwa suara yang diperdengarkan oleh KPK itu bukan dirinya.
Hal itu ditolak langsung oleh Jaksa Penuntut Umum dalam sidang tanggal 18 Juli 2008.
Setelah menjalani beberapa kali persidangan, pada tanggal 29 Juli 2008, Jaksa Urip dan Ayin dihukum sesuai tuntutan jaksa yakni 5 tahun dan denda Rp250 juta.
Ketua Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Mansyurdin Chaniago bersama empat hakim lainnya menilai Ayin telah mencederai tatanan penegakan hukum di Indonesia.
Tanggal 4 November 2008 Pengadilan Tipikor lantas menambah hukuman Ayin sebanyak 5 bulan.
Namun keputusan tersebut bukan akhir bagi wanita kelahiran Bandar Lampung, 19 Februari 1962 tersebut.
Melalui kuasa hukumnya, mereka mengajukan kasasi ke tingkat Mahkamah Agung (MA).
Pada 21 Februari 2009, MA mengeluarkan keputusan untuk menolak kasasi Ayin dan tetap menguatkan putusan Pengadilan Tinggi Tipikor yakni lima tahun penjara dan denda Rp250 juta subsider lima bulan kurungan.
Namun, MA mengabulkan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan Ayin sehingga vonis penjara dipotong setengah tahun, menjadi empat tahun enam bulan.
***