Network
BERITA SUBANG - Masa pandemi yang terjadi mengakibatkan hampir seluruh manusia di bumi terpaksa harus berinteraksi secara daring dan mengandalkan berbagai platform media sosial untuk berkomunikasi dan portal media dalam memperoleh informasi terkini.
Namun, tidak dapat dipungkiri salah satu tantangan dalam hal ini adalah beredarnya misinformasi dan disinformasi. Apalagi semakin bagus rumornya, semakin tinggi kemungkinannya menyebar tidak terkontrol dan berpotensi memiliki efek buruk pada masyarakat.
Berbagai platform perpesanan dan media sosial besar telah memiliki bermacam solusi untuk masalah ini. Pada tahun 2019, WhatsApp melarang pengguna berbagi pesan yang sering diteruskan ke lebih dari lima obrolan sekaligus.
Setahun kemudian, WhatsApp semakin menurunkan batas ini menjadi hanya satu percakapan. Sekarang, layanan perpesanan milik Facebook, kini Meta, sedang berusaha membatasi penerusan semua pesan hanya ke satu obrolan grup.
Aplikasi WhatsApp saat ini memberlakukan pembatasan ini untuk pesan viral atau yang sering diteruskan. Setelah dibagikan lebih dari empat kali, pesan akan ditandai sebagai sering diteruskan dengan diimbuhkan panah ganda dan label Diteruskan di atasnya.
Namun, dengan perubahan dalam program beta, sepertinya pembatasan akan segera berlaku untuk pesan biasa juga. Seperti yang terlihat di versi 2.22.7.2 aplikasi beta WhatsApp untuk Android yang dibagikan oleh WABetaInfo, pengguna akan diberikan peringatan berbunyi "Pesan yang diteruskan hanya dapat dikirim ke satu obrolan grup" setiap kali mereka mencoba meneruskan pesan biasa ke lebih dari satu percakapan grup.
Belum ada informasi resmi mengapa WhatsApp membuat perubahan ini, namun masuk akal bahwa ini dilakukan membatasi penyebaran informasi yang salah dan rumor di platformnya.
Keterbatasan ini bagaimanapun akan mengganggu untuk meneruskan obrolan ke lebih dari satu grup sekaligus, di mana pengguna harus membagikan pesan satu per satu di setiap grup, tapi cukup menjadi pencegahan yang efektif untuk mengurangi misinformasi dan rumor.
