Diungkapkannya, saat pertama kali datang ke Subang bersama tim, mereka langsung ke rumah uwa Lilis kerabat korban. Di situ juga hadir sepupu korban, Danu.
“Waktu itu niat awal kami untuk membantu kasus ini sesuai kapasitas atau kemampuan kami yakni ikut mencari barang bukti di belakang rumah TKP,” tutur Mbak Suci.
Alasannya mencari barang bukti di lahan kebun di belakang TKP kasus Subang, karena sebelumya mereka mendeteksi ada ponsel korban yang tergeletak di rerumputan.
Setelah ngobrol dengan keluarga korban dan Kepala Desa Indra Zainal yang juga kerabat korban, dan kemudian melakukan ziarah ke makam kedua korban, mereka akhirnya memutuskan untuk melakukan pencarian mulai jam 9 malam.
Kejadian-kejadian diluar nalar Pencarian dimulai sekitar jam 21.30 malam dibantu sejumlah warga Ciseuti termasuk pak RT.
Sebelum melakukan pencarian, mereka berdoa meminta perlindungan dan kelancaran.
Mbak Suci memaparkan, saat masuk ke lahan kebun di belakang TKP di luar garis polisi, mereka sudah mengalami hal-hal di luar nalar.
Tiba-tiba ada suara jatuh, padahal menurut Mbak Suci di sekitar situ tidak ada pohon berbuah besar.
"Untuk mengurangi ketegangan Pak RT mengikuti pencarian bilang itu buah nangka yang jatuh," tutur Mbak Suci
Mbak Suci mengungkapkan semua orang yang ikut melakukan pencarian di malam pertama tersebut terkena gendam.