Soal Kasus Pembunuhan di Subang, Operasi Senyap Polda Jabar Berhasil Menemukan Titik Terang Terkait Pelaku?

- 11 Februari 2022, 23:20 WIB
Kabid Humas Polda Jabar Ibrahim Tompo saat memberikan terangan tentang Kasus Subang yang ternyata sudah ratusan saksi diperiksa
Kabid Humas Polda Jabar Ibrahim Tompo saat memberikan terangan tentang Kasus Subang yang ternyata sudah ratusan saksi diperiksa /yedi supriadi/DeskJabar.com

Dari operasi senyap yang telah dilakukan tim penyidik dalam pengungkapan kasus Subang tersebut, total jumlah saksi melonjak hampir 2 kali lipat dari jumlah saksi sebelumnya.

Sebelumnya, pada saat merilis sketsa wajah pelaku pada Desember 2021 lalu, Polisi menyebutkan telah memeriksa 69 saksi termasuk kerabat dan saksi ahli terkait kasus pembunuhan Tuti dan Amel ini.

Akademisi di Thailand Anjas Asmara dalam analisis terbarunya mengatakan
salah satu yang menjadi kendala dalam pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini adalah hilangnya 3 HP milik almarhum Amel.

Hal ini disampaikan Anjas melalui video dalam kanal Youtube pribadinya @Anjas di Thailand berjudul “Sudah Terang, Logika Kasus Subang !! Tsk Bukan Org Asing ??” yang dipublish pada Kamis 10 Februari 2022.

Menurut Anjas,salah satu bukti kecanggihan para pelaku kasus Subang itu adalah, tim penyidik tidak menemukan jejak sinyal BTS HP di TKP saat eksekusi berlangsung.

Jadi, lanjut Anjas, para pelaku telah mempersiapkan diri dengan baik dan datang ke TKP kasus Subang tidak membawa HP.

Bukti kecanggihan lain dari para pelaku adalah, berbagai upaya sudah dilakukan tim penyudik dalam mengungkap kasus Subang, seperti sidik jari, DNA, tes kesehatan, tes kebohongan, dan pemeriksaan atas bukti-bukti seperti bercak darah di pakaian Yosef.

Namun, saat Polda Jabar merilis sketsa terduga kasus Subang pada 29 Desember 2021, mereka menyatakan kesulitan untuk menemukan alat bukti yang bisa mengarahkan kepada tersangka kasus Subang.

“Jadi percikan darah, sidik jari, DNA, apakah hanya kebetulan atau ada upaya-upaya framing dari pelaku sebenarnya, atau itu bagian dari strategi pelaku,” ujar Anjas.

*** (Desk Jabar/Dendi Sundayana)

Halaman:

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah