Youtuber ini menambahkan ada kemungkinan smartphone Amel tersebut dirusak pelaku agar tak dapat lagi menunjukkan titik koordinat.
"Memang agak sulit untuk dikembalikan mungkin sudah dihancurkan sudah di babak belur, simcardnya mungkin sudah tidak ada, dan memang untuk mengembalikan handphone yang rusak seperti itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan," kata Anjas.
"Dibutuhkan waktu yang cukup lama tapi dengan nomor IMEI dan juga handphone yang sudah ada itu merupakan sebuah kemajuan," katanya.
4. Betulkah pelaku dapat kelabui tes kebohongan, atau lie detector?
Pakar telematika Roy Suryo Roy pernah mengatakan bahwa penggunaan alat tes kebohongan pada kasus pembunuh ibu dan anak di Subang itu sudah benar.
"Hanya perlu dilakukan lagi pada subyek-subyek yang terkait dengan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang lainnya, disertai sampel pertanyaan yang lebih bisa ‘menjebak’ jawaban ungkap Roy Suryo, seperti dikutip Desk Jabar.
Ia menambahkan, penggunaan lie detector harus menggunakan peralatan canggih, bukan hanya mengandalkan sensor nadi saja.
Roy Suryo pun mengatakan pelaku, ada kemungkinan sangat profesional dan mengerti tahapan-tahapan penyidikan.
Ia bahkan berani berspekulasi bahwa pelaku, atau oknum mungkin adalah oknum desersi aparat tertentu.
Hal itu disebabkan karena pelaku diperkirakan mengerti tentang ilmu dactyloscopy, atau ilmu terkait identifikasi sidik jari, sehingga bisa dengan sempurna menghilangkan sidik jari di TKP.